Pelaku Teror Konser Ariana Grande Pernah Terlibat Geng Kriminal

TEMPO | 25 Mei 2017 | 11:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - TABLOIDBINTANG.COM — Pelaku teror bom Manchester, Salman Abedi, ternyata dulunya menyukai pesta, menenggak minuman beralkohol hingga menggunakan narkoba.

Menurut laporan The Independent, Kamis (25/5), Salman Abedi sempat terlibat dalam kelompok kriminal setempat. Namun  Salman Abedi kemudian berubah menjadi sangat saleh.

 

“Dia pria yang sangat menyenangkan, tapi hal ini berubah setelah dia pergi ke Libya pada 2011. Sejak itu ia menjadi sangat saleh dan saya tak pernah bertemu dengannya lagi sejak 2012,” kata seorang teman Salman kepada the Manchester Evening News.

 

Keluarga Abedi yang mencari suaka di Inggris, kembali ke kampung halaman mereka di Libya setelah rezim Qadhafy tumbang, sekitar empat tahun lalu. Salman Abedi dan kakaknya, Ismail, tetap tinggal di Inggris, namun kerap berkunjung ke Libya untuk menjenguk keluarga mereka.

 

Sebelum melakukan serangan di Manchester, Salman Abedi baru saja kembali dari Libya setelah menghabiskan tiga pekan di negara itu. 

 

Perubahan serupa juga terjadi pada pelaku serangan teror di Paris dan Brussels. Para pelaku yang sejak awal merupakan pelaku kriminal menjadi sasaran empuk rekrutmen ISIS dalam melakukan serangan teror di negara masing-masing.

 

International Centre for the Study of Radicalisation (ICSR) menemukan  fakta bahwa lebih dari separuh pelaku teror di Eropa merupakan pelaku kriminal sebelum bergabung dengan ISIS.

 

"Para pelaku kriminal sudah terbiasa melakukan kekerasan. Sehingga saat berubah menjadi ekstrimis atas nama agama tidaklah sulit," ujar Professor Peter Neumann, Direktur ICSR di King’s College London kepada The Independent.

 

Radikalisasi dalam diri Salman Abedi menyebabkan orang tuanya menahan paspornya, agar tidak terjerumus dalam tindakan teror.

 

Namun upaya orang tua Salman Abedi sia-sia. Pada Senin (22/5) malam waktu setempat, Salman Abedi meledakkan diri di dekat loket penjualan tiket konser Ariana Grande di Manchester Arena. Salman Abedi tewas bersama 22 orang lain dan melukai 59 lainnya.      

 

 

 

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait