Telah Hadir di Indonesia Terapi Kebutaan Akibat Diabetes

Romauli Gultom | 27 Februari 2017 | 02:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Penderita diabetes berisiko mengalami kebutaan atau disebut Diabetic Retinopati. Retinopati merupakan penyebab utama penderita diabetes mengalami kebutaan akibat gangguan pembuluh darah pada retina.

Untuk memperbaiki kerusakan DNA mata akibat diabetic retinopati maupun macular degeneration bisa diatasi dengan terapi Petite Bioregulation. Namun, sayangnya terapi tersebut selama ini hanya dapat dilakukan di Rusia.

“Terapi Petite Bioregulation selama ini hanya dapat dilakukan di Rusia, padahal untuk kesana memiliki hambatan dan biaya tinggi. Bahkan, tidak semua negara bisa dengan mudah kesana. Namun, bersyukur kini Indonesia lewat Vinski Tower terpilih menjadi pusat terapi kebutaan dan semester kedua tahun ini akan mulai beroperasi,” kata dr. Deby di sela audiensi dengan Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI yang juga penasihat WOCPM, di rumah dinas wakil presiden, Jakarta, Sabtu (25/2).

Dikatakan dr. Deby, penderita penyakit kebutaan degeneratif khususnya karena diabetes, jumlahnya tidak kurang dari 100 juta orang di dunia. Sementara, biaya untuk terapi kebutaan sangat mahal.

“Dengan terpilihnya Indonesia jadi pusat terapi kebutaan degenerative, tidak hanya mempermudah pengobatan pasien di Indonesia namun membuka peluang wisata medis bagi negara lain dan berpotensi menyumbang devisa negara,” ujar dokter  yang berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat “Cum Laude” di Saint Petersburg Institute of Bioregulation and Gerontology, Rusia.

Penyakit kebutaan ini biasanya dialami penderita diabetes usia lanjut karena faktor degeneratif. Sedangkan pada usia muda bisa saja terjadi karena disebabkan masalah genetik. Tiba-tiba saja matanya buta.

Dengan terapi Peptipe Bioregulation ini mengandung asam amino khusus yang dapat memperbaiki kerusakan sel sampai tingkat yang paling kecil yaitu DNA. "DNA-nya yang diperbaiki. Sehingga perlahan matanya bisa membuka dan bisa memberi signal pada molekul untuk memperbaiki kerusakan sel sampai tingkat DNA. Selama ini banyak orang buta karena diabetes, untuk itu lebih cepat lebih baik segera diobati,” jelasnya.

 

(uli/gur)

 

Penulis : Romauli Gultom
Editor: Romauli Gultom
Berita Terkait