Restoran Cassis Jakarta: Menawarkan Ambiance yang Tak Dijumpai di Restoran Perancis Mana Pun

HOME LIVING | 27 Desember 2016 | 21:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ketika banyak restoran lain mengubah konsep, restoran Cassis Jakarta tetap mempertahankan. Tak tanggung-tanggung, Yabu Pushelberg digandeng untuk menciptakan ambiance yang tak dijumpai di restoran Perancis mana pun. Berlokasi di Apartemen Pavilion, Jakarta Selatan. Saat berdiri, Cassis terkenal sebagai restoran Perancis bersuasana romantis dengan dominasi Maroon dan Krem pada interiornya.

Dan kini, restoran Cassis seakan mengucap selamat tinggal pada warna lama, dan menyambut perpaduan Hitam, Coklat, Putih dan warna kayu sebagai gantinya. Untuk menghasilkan tatanannya yang baru seperti sekarang, Cassis menggandeng Yabu Pushelberg, konsultan interior yang berbasis di New York dan Toronto.

Reputasi dan pengalaman Yabu yang pernah mendesain Hotel St Regis di San Fransisco dan Louis Vuitton di Hongkong, semakin menguatkan tampilan Cassis yang baru. “Mereka memberikan napas modernitas tanpa kehilangan nuansa klasik dan elegannya. Komitmen Yabu yang tidak pernah men-duplicate desain atau membuat desain kedua untuk klien, lain patut di hargai. Dipastikan Cassis benar-benar special design,” tutur Lody Anjes, Chief Operating Officer Cassis.

Kelihaian Yabu dalam mendesain setiap ruang, sudah mulai terlihat dari area Foyer. Tatanan apik antara meja besar yang berisi beberapa vas bunga, dengan bench di kedua sisinya, memanjakan mata dan memberi rasa nyaman seketika. Yabu pun mengubah seluruh tata letak yang telah ada sebelumnya, menjadi ruang yang terdiri dari Bar, dua Main Dining Room, tiga Private Room, salah satunya memiliki chef table berkapasitas 10 seats. 

Keseluruhan ruang yang ada di restoran Cassis dapat menampung hingga 102 pengunjung. Dengan perincian kedua Main Dining Room yang mengapit di kanan dan kiri Foyer, berkapasitas 30-34 orang.

Untuk Private Room dapat mencakup 10-12 pengunjung. Sedangkan di Bar Area, sekitar 6 pengunjung. Setiap harinya Cassis beroperasi mulai jam 12.00 hingga 23.00 (12.00-15.00 saat lunch dan 18.00-23.00 untuk dinner).

Meski melibatkan konsultan interior asing, untuk materialnya digunakan yang asli Indonesia. “Seperti lukisan yang terdapat di area chef table, semua dikerjakan oleh seniman Indonesia, termasuk desain hanging lamp hingga furnitur,” kata Lody. Ketiga hal tersebut selalu dipertahankan Cassis untuk tetap menjadi restoran yang setara dengan restoran hotel bintang lima. “Chef Stephane Simond is to be an artist not only cook,” tambah Lody.

Chef Stephane Simond adalah orang yang bertanggung jawab di area Kitchen selama tiga tahun terakhir. Separuh dari menu diubahnya dan diganti dengan seasonal menu, seperti white truffle. Selain itu kemahiran teknik dan keorisinalitasnya dalam menyuguhkan menu, sangat sesuai dengan tampilan Cassis yang baru. Masakan berbasis tradisional Perancis dengan sentuhan modern.

Menu-menu yang disukai pelanggan, antara lain pan seared foie gras dan angel hair pasta “anglio e olio” pada appetizer-nya. Untuk main course tersedia menu-menu seperti crisped mallard French duck leg confit dan Black angus beef tenderloin “perigourdinenal” with duck foie gras.

Di akhir hidangan, Anda dapat mencicipi provence White asparagus “flamande” dan French tomato “jardin du rabelais” carpaccio and crab meat salad yang akan menutup pengalaman bersantap Anda menjadi tak terlupakan. 

HOMELIVINGINDONESIA.COM

Penulis : HOME LIVING
Editor: HOME LIVING
Berita Terkait