Rizky Rahmat Oentoe-Ayu Dwi Pujiarti Mewujudkan Sofa Impian Yang Trendi dan "Instagrammable"

Rizki Adis Abeba | 20 November 2016 | 06:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Industri furnitur Tanah Air semakin bergairah.

Furnitur dan desain interior bergaya Skandinavia menjadi tren yang banyak disukai. Di saat yang sama, penggunaan media sosial Instagram semakin populer. Banyak orang berkreasi dengan desain interior rumah untuk diunggah ke Instagram.

Akibatnya, furnitur rumah yang sifatnya Instagrammable banyak diburu. Situasi ini menguntungkan Rizky Rahmat Oentoe (29) dan sang istri, Ayu Dwi Pujiarti (28), yang tengah mencoba masuk dalam industri furnitur dengan mendirikan Antik Mebel pada 2014.

Jangan membayangkan perabotan antik bergaya kuno. Antik Mebel spesialis membuat sofa bergaya modern dan Skandinavia. Kata Antik digunakan dengan filosofi bahwa barang antik identik dengan sesuatu yang unik dan bernilai tinggi.

Antik Mebel membuat sofa secara custom, sesuai pesanan pelanggan. Jika datang ke workshop Antik Mebel yang terletak di Jalan Kahfi 2 nomor 15, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Anda bisa berkreasi seliar mungkin.

Mulai memilih sendiri model, ukuran, warna, dan material yang Anda inginkan pada sofa Anda. Fleksibilitas seperti ini menjadi keunggulan Antik Mebel yang tidak dimiliki toko-toko furnitur retail. Sofa yang Anda beli akan benar-benar sesuai keinginan dan karakter Anda.

Penjualan sofa di Antik Mebel mencapai 20-30 buah per bulan. Jumlahnya meningkat dua kali lipat di musim lebaran. Mulai dari bloger Andra Alodita hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi pelanggan Antik Mebel, lo!

Dengan range harga mulai dari 500 ribu hingga 8,5 juta rupiah, Anda bisa mempercantik rumah dengan sofa sesuai karakter dan tentunya Instagrammable.

Rizky dan Ayu mengantongi omzet lebih dari seratus juta rupiah setiap bulannya. Bisnis yang cukup prospektif membuat Ayu dan Rizky berencana membuka cabang Antik Mebel di luar kota Jakarta.


Pentingnya testimoni

Tentu saja Antik Mebel tidak berdiri tanpa hambatan. Masalah strategi pemasaran menjadi kendala paling awal dijumpai Rizky dan Ayu. Rizky yang sehari-hari bekerja di bidang digital marketing sempat terlalu percaya diri, memasarkan mebel pasti semudah membalikkan telapak tangan.

“Awalnya saya sempat sombong. Pekerjaan saya sehari-hari, kan di bidang digital marketing. Memasarkan mebel pasti gampang. Saya sempat membuat iklan Antik Mebel di Facebook, tapi orang-orang hanya memberikan like. Tidak ada satu pun yang memesan,” urai Rizky. 

Ia akhirnya mengubah strategi. Atas saran Ayu, ia mempromosikan Antik Mebel melalui akun media sosial pribadi. Ternyata lebih efektif. Tidak lama sesudahnya, orderan pertama senilai 50 juta rupiah datang dari rekan kerja Ayu. “Ternyata testimony itu penting. Orang tidak percaya hanya dengan melihat gambar saja,” Ayu menyimpulkan.

Setelah itu Rizky dan Ayu memilih mengelola media sosial Instagram, Facebook, dan Pinterest untuk mempromosikan Antik Mebel.

Masalah lain muncul ketika model sofa yang diunggah ke Instagram @antikmebel banyak dicuri pedagang furnitur daring.

“Awalnya saya tindak dengan melaporkan akun-akun itu ke pihak Instagram. Tapi lama-lama saya capek sendiri. Ya sudah, biarkan saja. Toh sekarang pelanggan kami sudah tahu mana produk kami. Justru mereka yang sering marah kalau foto kami diambil orang,” urai Rizky.

Persoalan distribusi juga masih menjadi hal yang perlu ditingkatkan Antik Mebel.

“Terus terang kami masih mencari cara untuk melakukan distribusi ke daerah, terutama ke luar Jawa, supaya biayanya lebih murah,” pungkas Rizky.

 

(riz/gur)

 

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor: Rizki Adis Abeba
Berita Terkait