Mengendalikan Perasaan Bersalah Atas Bunuh Dirinya Orang Terdekat

Wida Kriswanti | 22 Juli 2017 | 03:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Penyebab seseorang bunuh diri bisa beragam. Namun seringnya saat terjadi sebuah peristiwa bunuh diri, ada pihak yang dianggap bertanggung jawab, baik secara langsung ataupun sekadar karena merasa bersalah. Misalnya, bunuh diri setelah putus cinta, maka mantan kerap dipersalahkan atau jadi merasa bersalah. Atau ketika anak bunuh diri, orang tua dan keluarga kerap merasa bersalah dan merasa bertanggung jawab atas kematiannya. 

Terkait hal ini, psikolog klinis dewasa Anna Margaretha Dauhan dari Pusat Informasi dan Rumah Konsultasi TigaGenerasi Jakarta kepada Aura mengatakan agar menjadikannya sebagai refleksi diri. Apakah kita memang pernah berniat menyakitinya? 

"Karena umumnya tidak begitu kejadiannya. Umumnya yang lebih terasa adalah rasa bersalah atau malu," kata Anna Margaretha Dauhan. "Kalau rasa bersalah yang dominan, maka penting untuk menerima kenyataan dan meminta maaf kepada pihak di mana ia merasa bersalah. Akan tetapi, penting juga untuk memaafkan diri sendiri," lanjutnya. 

Sebaliknya, jika rasa yang lebih besar adalah malu, lagi - lagi lakukan refleksi diri. Lihat masalah secara berimbang, tidak menyalahkan orang lain atau diri secara berlebihan. Mengambil tanggung jawab bahwa memang ada konsekuensi dari tindakan, tapi tidak berarti menghukum diri sendiri, dan move on.

"Lalu perlu ditekankan kepada diri sendiri bahwa things happened in life, tapi yakinlah semua akan terlewati dan berlalu. Segala masalah dan ketidaknyamanan yang terjadi pasti akan berakhir dan bahwa apa yang terjadi bukanlah akhir dari segalanya," pungkasnya.  

 

(wida / wida)

Penulis : Wida Kriswanti
Editor: Wida Kriswanti
Berita Terkait