Lola Amaria Prihatin dengan Ekploitasi Anak yang Dilanggengkan oleh Mitos
TABLOIDBINTANG.COM - LOLA Amaria bangga ikut memperingati Hari Anak Perempuan Internasional yang jatuh pada 11 Oktober lalu. Melalui momen tersebut dia bisa mengungkapkan ekrpresinya sebagai bentuk perlawanan terhadap praktek kekerasan yang terjadi pada anak-anak.
Di momen perayaan Hari Anak Perempuan Internasional, produser dan pemain film "Kisah 3 Titik" itu didaulat sebagai juri film pendek yang bercerita tentang kekerasan dan eksploitasi terhadap anak. Mulai dari pelecehan seksual, kebiasaan "menjual" anak oleh orangtua mereka dengan cara dinikahkan di bawah umur, sampai penjualan anak (trafficking).
"Kenapa saya mau ngisi acara ini karena masalah humanisme kemanusiaan. Jadi memang dalam beberapa tahun belakangan, enggak tahu berapa kasus seperti ini masih banyak terjadi di kota-kota kecil seperti Bogor atau Indramayu," katanya, saat ditemui di Plaza Sentral, Sudirman, Jakarta Pusat, Jum'at (10/10).
"Kalau melihat dalam film-film pendek ini banyak anak yang masih kecil dinikahkan, korban kekerasan trafficking," sambungnya.
Orangtua yang sejatinya melindungi anak justru menjual mereka. Dengan alasan kemiskinan sampai mitos yang sengaja dilanggengkan.
"Sering seperti yang kita tahu di puncak aja banyak kasus kawin kontrak laki-laki Arab menikah dengan anak dibawah umur. Itu mulai dari RT/RW bahkan dari orangtuanya sekalipun seperti melegitimasi itu. Mereka dipaksa, mereka dikontrak dua tahun dan bayarannya diambil semuanya sama orangtuanya," paparnya.
"Selain masalah ekonomi, masalahnya adaalah, si anak bilang kalau melawan orangtuanya pamali. Mereka takut akan kepercayaan itu," pungkas Lola Amaria yang kini juga duduk di kursi sutradara.
Setelah diseleksi dan dicari yang paling menarik, film pendek itu rencananya akan diangkat ke layar lebar. Tujuannya murni untuk kemanusiaan tanpa mempertimbangkan aspek komersil.
(man/gur)
