Di Bali Pemeran Duryodhana Dielu-elukan dan Bhima Diidolakan

Vallesca Souisa | 18 Oktober 2014 | 13:05 WIB

Ramah-tamah di Konsulat India itu berlangsung tak lebih dari 30 menit. Jadwal ketujuh bintang Mahabharata selama di Bali betul-betul padat. Ada dua tempat lain yang akan mereka tuju, belum lagi mereka akan pawai dengan baju perang seperti yang kita lihat dalam serial. 
    
Di depan pintu gerbang Konsulat India orang sudah berjajar rapi berdiri di sisi kiri dan kanan karpet merah, dekat mobil-mobil yang terparkir rapi dan siap mengantar para bintang ke tujuan selanjutnya. Anjing peliharaan mereka pun tak ketinggalan mengantre.

TABLOIDBINTANG.COM - Di Bali, Bhima menjadi idola anak laki-laki. "Bhima itu kuat. Kalau lawan siapa saja pasti menang. Dia pahlawan," ungkap Wayan, seorang bocah berusia 8 tahun yang mengidolakan Bhima. Tak jauh dari Wayan, tiga anak perempuan juga menunggu bintang-bintang Mahabharata dengan menggendong seekor anjing kecil berbulu lebat berjenis Shih Tzu. 

"Tadi lagi jalan-jalan sambil bawa anjing, tiba-tiba lihat ada keramaian. Katanya ada Mahabharata, jadi kami langsung kemari," kata Komang, satu dari ketiga anak perempuan itu. Mereka juga penonton setia Mahabharata. Setiap malam bersama keluarga, tak pernah melewatkan serial ini. "Pasti senang kalau punya kakak sekuat Bhima," sambung Komang. 
    
Begitu terlihat sosok besar menyembul dari balik pintu gerbang Konsulat India, jeritan nyaring terdengar. "Duryodhana! Duryodhana!" jerit beberapa wanita. Arpit Ranka, pemeran Duryodhana secara fisik sedikit berbeda dari penampilannya di layar kaca. Ia tidak sehitam dan seberingas tokoh Duryodhana. 

Arpit berkulit putih kemerahan, lebih putih daripada para pemeran Pandawa Lima dan Karna. Sosok yang selalu ceria dan rendah hati. Jika di Jakarta Arjuna yang dielu-elukan, di Bali orang histeris melihat Duryodhana. "Saya simpati dengan Duryodhana. Kasihan dia sebenarnya. Kalau bukan karena dihasut Sangkuni, pasti dia kesatria yang baik dan hebat," ungkap seorang wanita. 
    
Banyak fans Arpit di Bali. Terlebih ketika mereka tahu Arpit sosok yang ramah dan menyenangkan. "Orangnya kelihatan sangat baik, sangat ramah," ujar seorang ibu. Keramaian di depan Konsulat Bali ini ibaratnya baru "pemanasan". Karena Renon masih termasuk daerah elite, jauh dari keramaian lalu lintas dan penduduk. 

(val/adm)

Penulis : Vallesca Souisa
Editor: Vallesca Souisa
Berita Terkait