Kisah Fahmi Idris yang Menikahi Wanita 28 Tahun Lebih Muda

Endang Jamhari | 10 Mei 2015 | 02:05 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - POLITISI senior Partai Golkar sekaligus mantan menteri era Presiden B.J. Habibie dan Susilo Bambang Yudhoyono, Fahmi Idris (71), belum lama ini melamar Yeni Fatmawati (44). Pernikahan akan digelar pada 23 Mei 2015. 

Kabar bahagia itu datang dari Fahira Idris (47), anak sulung Fahmi yang kini anggota DPD RI Jakarta, lewat jejaring sosial Instagram. Foto Fahira bersama Fahmi, Yeni, dan saudara-saudaranya itu diberi keterangan, “26 April. Dulu ayah saya melamarkan dan menikahkan saya dengan suami, Kang Aldwin Rahadian. Hari ini saya melamar Yeni Fatmawati untuk kemudian nanti menikah dengan ayah saya pada tanggal 23 Mei 2015. Semoga dilancarkan Allah SWT”. 

Kemunculan foto itu langsung direspons teman-teman Fahira yang turut bahagia dengan rencana Fahmi menikah lagi.

“Saya mendukung rencana Papa menikah lagi. Saya dan adik juga ikut bahagia. Karena setuju, makanya saya yang melamar Mbak Yeni untuk papa saya. Lamaran dilakukan di rumah Yeni, hanya keluarga dekat yang hadir,” beri tahu Fahira via telepon genggamnya pada Rabu (29/4). 

Tidak hanya melamar Yeni untuk ayahnya, Fahira akan menjadi orang yang paling sibuk menjelang pernikahan kedua ayahnya.

“Pasti saya akan sibuk menyiapkan pernikahan Papa, tapi, kan ini pernikahan kedua Papa dan Mbak Yeni. Jadi pernikahan mereka dilakukan sederhana yang hanya dihadiri dua keluarga saja,” beber Fahira yang tidak mempermasalahkan perbedaan usia Yeni dengan ayahnya yang hampir 28 tahun.

“Beda usia yang sangat jauh tidak masalah. Yang penting Papa dan Mbak Yeni bahagia. Saya juga dekat dengan Mbak Yeni,” tandas Fahira.

Alasan Fahira Mengizinkan Ayahnya Menikah Lagi

Perkenalan Fahmi dengan Yeni terjadi 1 bulan setelah istri Fahmi meninggal dunia, tepatnya pada Februari 2014. Kebetulan Fahmi salah satu anggota tim sukses Jusuf Kalla, sedangkan Yeni tim sukses Jokowi dalam pemilu presiden. Sama-sama tim sukses, Fahmi dan Yeni sering bertemu. Dari sinilah cinta itu mulai tumbuh. Pertemuan mereka makin sering karena keduanya hobi olahraga. 

“Setelah ibu saya wafat, Papa sangat terpukul, begitu juga dengan kami. Papa dan Mama itu selalu berdua, makanya setelah Mama wafat Papa terpukul sekali. Saya sempat sedih melihat kondisi Papa. Papa kembali bersemangat, setelah bertemu dengan Mbak Yeni. Mereka saling cinta dan mendukung,” urai Fahira yang sempat merasa bersalah, sepeninggal ibunya tidak bisa selalu menemani ayahnya.  

Merasa tidak bisa mengurus ayahnya dengan sempurna, Fahira mendukung jalinan cinta ayahnya dengan Yeni.

“Kami tidak bisa membahagiakan Papa, makanya kami setuju saat Papa minta izin untuk menikah lagi. Bagi kami itu sangat manusiawi, berapa pun usianya, ia tetap butuh perhatian seorang wanita,” beber Fahira.  

Fahira yakin, Yeni yang sudah memiliki 2 anak dari pernikahan sebelumnya, bisa mengurus ayahnya dengan baik. Apalagi Yeni mengutarakan rencananya untuk total menjadi ibu rumah tangga.

“Mbak Yeni sebelumnya wanita pekerja. Tapi kemudian Mbak Yeni sudah sepakat dengan ayah saya, (ia) mengundurkan diri dari Unilever," beri tahu Fahira bahagia.

(ej/gur)

Penulis : Endang Jamhari
Editor: Endang Jamhari
Berita Terkait