Awas, Plasenta Previa Ancam Nyawa Ibu dan Bayi!

Wayan Diananto | 8 Februari 2014 | 09:26 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - PERNAH mendengar istilah plasenta previa? Previa berasal dari kata "pre" berarti depan atau awal. "Via" artinya melalui atau jalan. 

Secara sederhana artinya ari-ari yang letaknya menghadang di depan jalan lahir. 

Ingat, kematian ibu hamil di Indonesia karena tiga hal. Infeksi, plasenta previa, dan darah tinggi alias eklampsia. Infeksi dan pendarahan akibat plasenta previa berada di dua urutan teratas. Hampir 50 persen kasus pendarahan di trimester ketiga disebabkan plasenta previa.  
    
Empat Derajat Plasenta Previa    
Selama ini, plasenta previa selalu dikaitkan dengan bayi yang lahir prematur. Dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG. MARS (57) membenarkan hal itu. Plasenta previa adalah pendarahan karena plasenta terletak di depan jalan lahir. Pada kehamilan di atas 28 minggu, biasanya serviks sedikit demi sedikit mulai meregang. Kalau plasenta mengganjal di area serviks, lalu terjadi peregangan sedikit saja, bisa memicu pendarahan. Akibatnya, si bayi mengalami kekurangan asupan makanan dan darah. 

"Janin terpaksa dilahirkan dengan metode caesar. Ia terlahir prematur. Masalah semakin kompleks karena melahirkan sebelum waktunya menyebabkan satu atau dua organ tubuh si bayi belum matang. Tidak dilahirkan pun berisiko pada meninggalnya ibu dan bayi," terang Boyke. Jika pasien mengalami plasenta previa, dokter akan mengambil sejumlah langkah strategis. 

Langkah strategis ditempuh berdasarkan kadar pendarahan yang terjadi. Jika pendarahan tidak berhenti maka janin dalam kandungan yang baru berusia 28 minggu pun terpaksa dilahirkan. Kalau pendarahannya sedikit, ibu harus dirawat intensif di rumah sakit. Ibu dianjurkan bed rest total sampai usia bayi cukup. Selain itu, ibu diberi tambahan darah dan diberi suntikan corhcosteroid agar paru-paru si bayi matang. 

Bed rest pascaplasenta previa tidak main-main. Durasinya bisa sampai dua bahkan tiga bulan. Pasien baru diizinkan pulang jika pendarahannya sudah berhenti seminggu atau minimal tiga hari. Jika kondisi sudah pulih pun, ada sejumlah catatan penting yang wajib dilakukan. Tidak boleh berhubungan seks. Tidak boleh bepergian ke mana-mana. Benar-benar hanya istirahat di rumah. 

"Si ibu diizinkan pulang ke rumah pun dengan alasan supaya ia tidak bosan di rumah sakit dan stres dengan suasana bangsal yang monoton. Suami harus siaga. Pekerjaan rumah tangga yang biasanya dilakukan ibu seperti mengantar anak sekolah, memasak, mencuci, sebaiknya didelegasikan kepada orang lain. Simpan nomor emergency rumah sakit dengan kamar operasi 24 jam. Anytime jika pendarahan kambuh, maka tindakan operasi bisa segera dilakukan tanpa panik berlebihan," Boyke menukas.

Bintang film Cintaku Selamanya dan Drop Out itu menerangkan plasenta previa punya derajat tertentu. Pertama, plasenta letak rendah. Itu terjadi jika plasenta menempel di segmen bawah uterus saja. Kedua, plasenta previa marginalis, yakni jika plasenta mengenai segmen bawah uterus tapi belum menyenggol mulut rahim bagian dalam. Ketiga, kalau plasenta menutupi setengah mulut rahim bagian dalam itu namanya plasenta previa lateralis. 

"Jika seluruh mulut rahim bagian bawah tertutup plasenta, itu namanya plasenta previa totalis. Kalau yang terjadi plasenta letak rendah atau plasenta previa marginalis, Anda boleh sedikit menarik napas lega. Dengan berkembangnya ukuran janin, rahim akan bergerak ke atas. Plasenta pun tertarik ke atas, sehingga besar kemungkinan tidak jadi menutupi mulut rahim bagian bawah,” imbuhnya.
    
Solusio Plasenta
Jika hasil pemeriksaan USG menunjukan fenomena plasenta previa, dokter akan menyarankan untuk menunggu kemungkinan perkembangan janin dan terjadinya migrasi plasenta. Tapi jika plasenta previa terjadi pada kehamilan usia tua (misalnya pada usia 33 minggu-red.) dan menutupi rahim bagian bawah, dokter harus menyiapkan pematangan paru untuk si kecil dan menyusun rencana untuk operasi.

Pertanyaan yang sering muncul, jika plasenta menghadang jalan keluar, bisakah plasenta digeser lewat tindakan medis? Tidak bisa. Itu tidak bisa digeser karena letak plasenta memang di situ. Plasenta bersifat lengket. Ia menjadi sumber makanan si janin. Jadi yang bisa digeser adalah janinnya. Caranya? Dengan diputar menggunakan alat medis. Tapi itu sudah sangat jarang dilakukan. 

"Perputaran bayi yang sungsang malah menimbulkan risiko baru yakni plasenta membelit leher. Awam menyebutnya bayi berkalung usus. Risiko lainnya, terjadinya solusio plasenta alias pendarahan akibat terlepasnya tali plasenta sebelum waktunya. Itu semakin berbahaya," Boyke mengingatkan.

Antisipasi yang perlu dilakukan ibu jika terjadi pendarahan, segera cek berapa usia kandungan Anda. Jika pendarahan di atas 28 minggu, dokter langsung mencurigai adanya plasenta previa sampai itu terbukti bukan plasenta previa. Lalu Anda akan menjalani pemeriksaan USG. Jika setelah di-USG ternyata plasentanya berada di atas, maka dokter akan melakukan pemeriksaan lain. 

"Siapa tahu itu akibat hubungan seks yang memicu pendarahan di sekitar rahim atau bibir serviks yang mengalami trauma. Tapi, jika pasien juga mengeluhkan nyeri, kita patut waspada. Nyeri di usia kandungan 28 minggu ke atas (disertai pendarahan), kemungkinan besar karena solusio plasenta," kata Boyke. Bagi yang kadung divonis plasenta previa, Boyke memberikan rekomendasi menu untuk dikudap. Bayam, hati ayam, dan vitamin penambah darah.

"Karena nanti jika dioperasi, volume darah yang dikeluarkan cenderung meninggi. Menu tadi untuk berjaga-jaga agar tidak kekurangan darah. Sekali lagi saya ingatkan, hindari naik turun tangga, enggak boleh melakukan senam hamil, tidak boleh berhubungan seks, jangan mengangkat benda-benda berat, dan makanan yang memicu kontraksi. Salah satunya, nanas. Nanas mengandung zat oksitosin yang mendorong terjadinya kontraksi. Mohon diperhatikan, ya Bu," pungkas Boyke. 

(wyn/ade)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait