Sarah Sechan Berhenti Main Medsos, Ini Alasannya

TEMPO | 29 Maret 2017 | 22:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sarah Sechan merasa lebih merdeka setelah memutuskan berhenti menggunakan media sosial. Ia lebih menikmati waktu, seperti saat makan atau mengobrol dengan teman. 

Ngobrol, ya, ngobrol saja, enggak heboh foto atau menunggu momen buat mengunggah foto,” katanya Kamis dua pekan lalu.

Padahal, dulu, hampir setiap hari Sarah mengunggah foto aktivitasnya di Instagram. Ia akan membidik obyeknya berkali-kali untuk mendapatkan gambar sebagus mungkin. Saat sarapan, misalnya, ia akan lebih dulu memotret hidangan yang tersaji di depannya sebelum disantap. ”Setelah itu, sambil ngopi, aku nunggu yang nge-like berapa,” ucap Sarah, yang mengikuti banyak akun orang lain.

Tapi, setahun lalu, Sarah mulai merasa risi dengan posting-an mereka yang, menurut dia, tak berguna buatnya. ”Ada yang mengunggah bubuk kopi, kacamata baru. Ini apa, sih?”

Sarah lalu sadar telah melakukan hal serupa. Di umurnya yang sudah 42 tahun, ia merasa tak pantas melakukannya. Terlebih anak semata wayangnya, Rajata Hakim, 13 tahun, pernah memprotes. 

Rajata menganggap Sarah terlalu banyak mengunggah gambar. Rajata sendiri tergolong hemat berbagi foto di media sosial. Dari akhir tahun lalu, ia hanya mengunggah enam gambar, itu pun bukan foto dirinya.

Gue malu sama anak,” kata Sarah.

Awal Maret lalu, Sarah akhirnya pamit mengunggah gambar di Instagram dan ngetwit di Twitter. Ia beralasan ingin menikmati setiap momen dalam hidupnya tanpa sibuk memikirkan pendapat dan persetujuan orang lain.

Tapi Sarah masih menggunakan Twitter dan Instagram untuk memantau berita terbaru serta melihat resep masakan, gambar interior rumah kesukaannya, dan posting-an pejabat yang lucu, seperti Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

”Buat melihat perkembangan masih, cuma berhenti mengunggah.”

 

TEMPO.CO

 

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait