50 Tahun Kematian Presiden Kennedy: Menonton "JFK" Lagi

Administrator | 19 November 2013 | 18:01 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - SIAPA yang membunuh Presiden John F. Kennedy lima puluh tahun silam?

Percayakah Anda kalau pembunuh Presiden Kennedy pada 22 November 1963, dilakukan oleh Lee Harvey Oswald, seperti biasa disebut dalam buku sejarah Amerika?

Sutradara Oliver Stone yang berusia 17 tahun kala peristiwa itu berlangsung, tidak percaya sama sekali. Ia, dan sebagian warga Amerika lainnya, lebih yakin adanya persekongkolan tingkat tinggi di balik kematian Kennedy.

Tahun 1991 kala berusia 41 tahun dan telah dikenal sebagai sutradara yang senang berpropaganda, Stone berusaha keras menggaungkan kembali mitos itu lewat JFK (Warner Bros).

Rasanya Stone lahir untuk membuat film JFK. Ia kerahkan semua kemampuannya di film ini. Stone melakukan riset mendalam sebelum syuting. Ia habiskan waktu berjam-jam di perpustakaan membaca arsip penyelidikan pembunuhan Kennedy. Ia percaya ada sesuatu di balik pembunuhan itu. Obsesinya makin menjadi saat ia membaca buku Jim Morrison, On the Trial of the Assasins (1988). Jaksa wilayah New Orleans ini mengungkapkan permainan politik kotor di balik kematian Kennedy. Stone membuat JFK berdasar penyelidikan Garrison.

Hingga kini apa yang diungkap Garrison tak bisa dibuktikan kebenarannya. Namun JFK berhasil memuat apa yang ada di benak setiap warga AS. Mereka--sedikit banyak--percaya bahwa ada misteri yang belum terpecahkan.

Sebagai karya sinematografi, JFK nyaris jadi film dokumenter. Potongan gambar dokumentasi berserakan sepanjang film. Untung editing dan sinematografinya jempolan (JFK diganjar Oscar untuk 2 kategori ini). Anda dijamin bakal terpukau dengan gambar yang disajikan Stone dan sedikit terlupa dengan plot njilemet dan durasi kelewat panjang. Bagi peminat sejarah film ini amat menarik. Asyik rasanya menonton pelajaran sejarah alternatif lewat film.

Walaupun, saat diputar, film ini dikritik karena Stone banyak memasukkan tokoh fiktif demi mendukung teorinya. Sampai-sampai wartawan senior AS Walter Cronkite menilai film ini tak ubahnya karya jurnalistik yang buruk, lantaran tak berdasarkan fakta. Well, ini memang film cerita. Jadi, sah-sah saja ada hal yang tidak klop dengan kenyataan sebenarnya.

***

Bersama Zachary Sklar, Stone menyusun skenarionya. Skenario itu menghasilkan film semi dokumenter sepanjang 3 jam 9 menit, dan memunculkan begitu banyak tokoh (baik nyata maupun fiktif) yang dari menit ke menit membicarakan masalah politik tingkat tinggi.

Skenario yang bertujuan mengkoreksi sejarah ini, tentulah memilih bercerita dari sudut pandang Jim Garrison. Stone-Sklar menggambarkan tokoh Garrison (dibawakan Kevin Costner) sedemikian rupa, sehingga nampak sebagai pahlawan bangsa Amerika yang tak kenal takut demi menegakkan kebenaran.

Ia bahkan sampai terobsesi, membuat sang istri (Sissy Spacek) merasa diterlantarkan. Kelak di akhir cerita, Garrison gagal membuktikan teori yang diajukannya di muka pengadilan, namun berbaikan dengan sang istri.

Saya tak pernah bosan menonton film ini. Bagi saya, ini film politik paling asyik. Orang-orang yang tak percaya pada cerita sejarah versi pemerintah pasti senang menonton film ini. Oliver Stone memenuhi hasrat kehausan akan teori konspirasi itu.

Bagi siapapun, rakyat di negara manapun, selalu timbul kecurigaan pada pemerintah. Kita tak pernah sepenuhnya percaya pada pemerintah. Pasti ada hal yang mereka sembunyikan yang kita tidak ketahui.

JFK, bagi orang non Amerika, seperti kita yang tak terkena dampak langsung kematian Kennedy, setidaknya memberi jawab atas rasa penasaran, memang ada konspirasi di balik sebuah peristiwa besar yang mengubah jalan hidup kita.

***

Bila diteliti lebih cermat, sejak awal Stone sebetulnya tak ingin membeberkan siapa pembunuh Kennedy atau bagaimana sebetulnya Kennedy dibunuh. Ia lebih tertarik mencari jawaban, seperti dikatakan X (Donald Sutherland) "Kenapa Kennedy dibunuh? Siapa yang mengambil untung atas kematiannya? Siapa yang punya kekuasaaan menutupi kejahatan itu? Siapa?"

Stone tak langsung menunjuk hidung pada orang per orang. Ia punya pendapat sendiri. Sejak awal, Stone sudah membangun teori Kennedy dibunuh karena berniat ingin menghentikan perang Amerika di Vietnam. Padahal perang sangat menguntungkan bagi bisnis persenjataan.

Sahihkah teori Stone? Menonton film ini kita tak mungkin tak tergoda untuk percaya. Stone membangun teorinya dengan sangat baik. JFK film yang sangat asyik!

(ade/ade)

Penulis : Administrator
Editor: Administrator
Berita Terkait