Bagaimana Mencegah Anak Menjadi Pelaku Bullying?

Rizki Adis Abeba | 31 Juli 2017 | 06:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Cegah tindakan bullying atau perundungan dengan mendeteksi potensi perilaku perundungan pada anak.

Menurut Psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi. Psi., Kepekaan orang tua dalam mendeteksi potensi anak mereka menjadi pelaku perundungan harus ditingkatkan.

Mereka harus melihat perilaku sehari-hari anak. Tanda-tandanya antara lain:

 -    Anak sering melakukan atau terlibat dalam tindak kekerasan.

 -    Bermasalah dalam mengontrol amarah. 

 -    Manipulatif, suka mengontrol orang dan situasi.

 -    Mudah menyalahkan orang lain. 

 -    Tidak mau menerima konsekuensi atas perbuatannya.

 -    Ingin selalu menang dan menjadi yang terbaik di segala hal.

 -    Senang mencari perhatian secara berlebihan.

Ketika Anda mendapati gejala-gejala di atas ada dalam diri anak Anda, maka perlu dilakukan tindakan dan pendekatan untuk mencegah anak menjadi pelaku perundungan. Caranya, dengan bersikap objektif ketika anak terlibat masalah.

Dengarkan keluhan anak apa yang membuatnya emosi hingga terlibat perkelahian. Dan jangan sekali-kali menganggap sepele masalah yang dihadapi anak. 

Cara ini merupakan latihan mengasah kecerdasan emosi anak. Jika anak memahami emosi apa yang dirasakan dan bisa mengungkapkannya maka tidak ada lagi emosi terpendam yang disalurkan dengan cara salah.

“Dengan begitu lebih mudah menanamkan nilai-nilai empati, menghormati orang lain, menyadari kelebihan diri, dan mengatasi konflik tanpa kekerasan,” bilang Vera.

Bagaimana menyikapi anak yang sudah telanjur menjadi pelaku perundungan? Vera mengatakan, harus ada konsekuensi yang ditetapkan bersama antara orang tua, pelaku, sekolah, dan pihak-pihak terkait lain.

“Yang pasti pelaku harus meminta maaf pada korban untuk memulihkan kondisi psikis korban,” tegas Vera.

 

(riz / gur)

 

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor : Rizki Adis Abeba