Meghan Markle Pernah Tak Dianggap Penting saat Masih Jadi Calon Istri Pangeran Harry

Octa | 26 Oktober 2022 | 17:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kisah lain tentang Meghan Markle diungkap dalam sebuah buku terbaru. Buku tersebut mengungkap sikap Meghan di masa lalu saat dirinya masih menjadi kekasih Pangeran Harry.

Dalam buku tersebut dikisahkan Meghan pernah enggan mengantri di sebuah restoran kala dirinya akan melakukan makan malam dengan Pangeran Harry. Ia disebut menyaksikan bagaimana asistennya meminta paksa pihak restoran tersebut untuk memberikan satu meja saja bagi Meghan.

Peristiwa tersebut dilansir Express terjadi di sebuah restoran bernama Le Coucou di New York City. Restoran itu mendapat label sebagai salah satu restoran terbaik dengan bintang Michelin yang diterima oleh mereka.

Kala itu, asisten Meghan Markle meminta meja pribadi dengan membawa label Meghan bakal dinikahi oleh bangsawan Inggris, Pangeran Harry.

"Kami meminta satu meja, ini untuk seseorang yang lagi berkencan dengan pangeran,"tutur sang asisten yang ucapannya dikutip di buku tersebut.

Pemilik restoran tersebut dikabarkan bergeming dari permintaan Meghan dan asistennya. Ia menyebut Meghan bukan satu-satunya tamu yang menganggap diri mereka penting dan dapat dengan mudah mendapatkan apa yang diinginkan.

"Mendengar hal itu pertama kalinya membuat saya tertawa. Saya tak peduli dengan Pangeran Harry  dan kencan yang disebut-sebut. Ada banyak orang-orang penting dari seluruh dunia yang datang ke restoran ini dan tak peduli dengan Meghan Markle," ucap Cecchi-Azzolina penulis buku Your Table Is Ready: Tales of a New York City Maître D dan mantan karyawan restoran tersebut.

Buku itu dijadwalkan dirilis pada 6 Desember. Selain Meghan Markle yang dicap sebagai salah satu pelanggan mengecewakan karena dirinya hanya diam saja ketika sang asisten mempersuasi pihak restoran untuk memasukkan dia ke dalam restoran.

Dikabarkan buku ini juga merinci pelanggan terkenal lainnya yang dinilai Mr Cecchi-Azzolina menyebalkan dan kasar.

 

Penulis : Octa
Editor : Octa