Pengakuan Sang Raja Soal Awal Mula Nama Kerajaan Ubur Ubur

TEMPO | 16 Agustus 2018 | 06:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Polisi melakukan pemeriksaan marathon terhadap Raja Kerajaan Ubur Ubur, Aisyah Tusalamaja Baiduri Intan, 38 tahun.  "AS kami periksa hingga Rabu, subuh. Kondisinya sehat tapi drop karena kelelahan," kata Kepala Polres Kota Serang Ajun Komisaris Besar Komarudin, hari ini di Serang.

Menurut Komarudin pihaknya masih mendalami organisasi Kerajaan Ubur Ubur yang baru enam bulan berdiri itu. "Belum ada status untuk AS, kami masih menunggu MUI apakah ini penodaan agama atau salah tafsir membaca Alquran," kata Komarudin.

Komarudin mengatakan akan memutuskan terbaik dalam kasus ini. "Kami tidak pernah bekerja sendiri. Selalu melibatkan potensi masyarakat tokoh ulama dan pemuda turun ikut berperan menjaga situasi kondusif," tutur Komarudin.

Komarudin mengatakan Aisyah yang membuat organisasi kerajaan dalam pemeriksaan mengatakan tidak ada filosofi khusus mengenai nama kerajaan tersebut. "Spontan saja, tapi kata AS prinsipnya kalau ubur-ubur bersatu maka kapal saja tenggelam," demikian Komarudin tersenyum.

Berkaitan dengan kasus Kerajaan Ubur Ubur ini Komarudin mengatakan Aisyah diperiksa bersama 11 orang lainnya, satu orang adalah suami AS bernama Rudi Chairul Anwar.

Dan 10 orang laki-laki dan perempuan rata-rata berusia 20 hingga 40 tahun yang diakui sebagai anak batin Raja Ubur-ubur Aisyah yang disapa pengikutnya dengan sebutan bunda.

Aisyah dan pengikutnya termasuk suaminya telah diamankan oleh polisi sejak Selasa, 14 Agustus 2018 malam. Sedangkan tiga anak Aisyah dan Rudi dititipkan kepada saudara mereka.

Menurut Ketua RT 02 RW 07 Surya Miharja, pasangan itu telah mendiami rumah di Lingkungan Sayabulu Kelurahan Serang Kota Serang sejak dua tahunan lalu.

"Suaminya adalah orang baik suka mengobati dan banyak orang yang datang berobat dari luar kota,"kata Surya yang rumahnya berjarak dua rumah dari lokasi rumah AS yang dijadikan Kerajaan Ubur-ubur itu.

Selain mengobati, Rudi juga berjualan burung kicau. "Pak Rudi seorang tunanetra, katanya sudah sering mengingatkan istrinya tapi AS tidak mengindahkan," kata Surya.

Surya mengatakan warga mulai resah karena aktivitas janggal terlihat siang malam hingga dini hari di rumah itu yang belakangan heboh Kerajaan Ubur Ubur. "Ada pengajian, zikir tapi tidak sholat ada wewangian dupa dan tertawa-tawa," demikian Surya. Berbekal keresahan warga itulah maka lingkungan RT berkirim surat ke MUI Serang dan diteruskan kepada polisi.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor : TEMPO