Penculikan Balita di Bekasi, Pelaku Ingin Manfaatkan Korban untuk Mengemis
TABLOIDBINTANG.COM - Wanita pelaku penculikan balita Anisa Suci Adiwibowo alias ASA (3) di Masjid Al Amin, Bekasi Barat, pada 9 April 2019, ditangkap polisi. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan pelaku, Anggraini, 55 tahun, ditangkap di Masji Stasiun Senen, Minggu, 14 April 2019.
Saat penculikan terjadi, nenek Anisa, Tri Wahyuni sedang mandi. Anisa disebutkan menyelinap melalui jendela untuk bermain ke masjid di sebelah rumah kontrakan yang mereka huni itu sebelum penculikan terjadi. Peristiwa penculikan Anisa sempat menarik perhatian publik. Masyarakat luas hingga instansi, seperti Komisi Perlindungan Anak Indonesia pun buka suara. Berikut rangkuman Tempo soal fakta dari kasus penculikan tersebut:
Detik-detik dugaan penculikan Anisa terekam kamera CCTV di dalam Masjid Al Amin. Dalam rekaman yang didapatkan Tempo, pelaku datang lebih dulu sekitar pukul 09.30 WIB. Tak lama kemudian Anisa datang ke masjid. Keduanya tampak berinteraksi. Selang 15 menit kemudian, pelaku tampak menggendong Anisa, lalu pergi dari masjid.
Aprilia Lestari, 18 tahun, ibu dari Anisa, curiga pelaku penculikan adalah seorang pengamen. Alasannya, pelaku yang terekam kamera CCTV masjid mirip pengamen yang pernah singgah di rumahnya pada Minggu pagi atau dua hari sebelum penculikan, yaitu sama-sama perempuan paruh baya dan mengenakan kerudung. Saat itu, kata April, perempuan pengamen itu terus memperhatikan Anisa. "Sudah diberi uang, tapi tidak juga pergi," kata dia.
Pengamen itu, menurutnya, baru pergi selang 30 menit kemudian. Ia mengidentifikasi bahwa pengamen tersebut memiliki ciri-ciri berbadan kurus, memakai kerudung. "Kalau di CCTV kurang jelas," kata dia membandingkan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, Anggraini ditangkap di Masjid Stasiun Senen saat sedang bersama Anisa. Aprilia Lestari, sebelumnya mengatakan kalau anaknya telah ditemukan pada Ahad sore, 14 April 2019. "Ketemu sama polisi pas mau Salat. Dia (polisi) lihat anak," ujar April yang ikut dalam pencarian itu.
Anggraini, kata Argo, mengaku motif penculikan berlatar belakang ekonomi. Dia ingin memanfaatkan Anisa untuk menjadi pengemis. Pelaku tidak mempunyai pekerjaan, dan sehari-hari mengharapkan pemberian uang dari orang lain. Menurut Argo, usai melakukan penculikan balita, Anggraini membawa Anisa ke Stasiun Bogor. Dari sana mereka menuju ke Stasiun Kebayoran Lama. Selama penculikan tersebut Anggraini berpindah pindah tempat hingga ditangkap di Masjid Stasiun Senen. Saat malam, kata Argo, pelaku membawa korban menginap di masjid. "Nginap sering di masjid-masjid," ujarnya.
-
-
-
-
Peristiwa
Video Penculikan Siswi Ternyata Hoax, Ini Kata Kepsek SD Tanjung Duren Selatan
TEMPOJumat, 15 September 2017 -
-
Peristiwa
Heboh Isu Penculikan Anak, Ini Saran dari Komnas PA untuk Para Orang Tua
TEMPOSabtu, 25 Maret 2017 -
Peristiwa
Heboh Isu Penculikan Anak, Komnas PA Belum Menemukan Terkait Penjualan Organ Tubuh
TEMPOJumat, 24 Maret 2017 -
Peristiwa
Heboh Kabar Penculikan Anak dan Organnya Dijual, Kapolri Tito Karnavian: Itu Hoax, Tidak Benar
TEMPOKamis, 23 Maret 2017 -
Peristiwa
Gara-gara Berita Hoax Soal Penculikan Anak, Seorang Pria Nyaris Dihakimi Massa
TEMPOSabtu, 4 Maret 2017