Presiden Jokowi di Mata Teman Semasa Kuliah, Sosok Pemersatu

Redaksi | 17 Oktober 2022 | 07:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Semasa kuliah di Universitas Gadjah Mada teman-temannya menilai Presiden Jokowi sebagai sosok yang mampu merangkul semua kalangan. Juga dinilai mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan pertemanan yang beragam dan tidak membeda-bedakan golongan. "Kita ini dari berapa kubu, maklumlah dari mahasiswa itu kan ada HMI, ada apa, tapi bisa disatukan. Beliau yang ibaratnya, walaupun beliau bukan pengurus bukan apa, tapi beliau bisa merangkul kita semua," ujar Tommy, usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Kawasan Ambarukmo, Kabupaten Sleman, Minggu, 16 Oktober 2022.

Teman-temannya juga tidak menyangka bahwa Jokowi akan menjadi pemimpin Indonesia saat ini. Semasa kuliah, teman yang lain, Seweko, juga sempat mengatakan kepada Presiden bahwa dirinya terlihat seperti pejabat ketika memakai pakaian rapi. "Suatu saat kita habis praktik manajemen dia bawa map gitu. Saya bilang, kita dulu manggilnya karena belum Presiden ya kita manggilnya Jok gitu, 'Jok kamu itu seperti pejabat, Jok.' Dia (pakaiannya) necis begitu, enggak taunya jadi Presiden," kata Seweko.

Soal isu ijazah sarjana milik Presiden Jokowi, teman-teman semasa kuliah menilai isu yang berkembang tidak benar. Menurut Seweko, ijazah milik Presiden asli dan sama seperti ijazah lulusan Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985 lainnya. "Itu pasti asli to Mas, wong kita itu sama-sama kuliah, kita ke kehutanan sama-sama, praktikum sama-sama, wisuda bersama, ijazah aslinya itu sama kita, sama semua. Dekannya siapa, rektornya siapa itu sama," katanya.

Seweko mengaku prihatin dengan berkembangnya isu terkait ijazah. "Kita prihatin kok ada yang mempersoalkan. Artinya, kalaupun yang mempersoalkan dengan niatnya (mengungkap), 'saya ada dua saksi, lah kita ini 80 kok. Itu loh, tapi kok ada yang percaya," lanjutnya.

Teman semasa kuliah Presiden Jokowi yang lain, Evi Yulia, juga menyayangkan berkembangnya isu ini di media sosial. Menurutnya, media sosial harusnya dapat digunakan secara bijak dan hati-hati. "Medsos harusnya diarahkan dengan daya pikir, daya nalar yang bagus gitu. Kok tambah enggak karu-karuan," ujar Evi.

Pihak UGM melalui Rektor Ova Emilia telah melakukan klarifikasi terkait keaslian ijazah Presiden Jokowi pada 11 Oktober lalu. Evi menilai, klarifikasi yang dilakukan oleh rektor telah melalui serangkaian koordinasi dan konfirmasi dengan pihak dari Fakultas Kehutanan. "Itu rektor loh, rektor kan enggak sembarangan bicara pasti akan koordinasi dengan fakultas, sama dekan," imbuhnya.

Sumber: presidenri.go.id.

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi