Vidi Aldiano Mengkritik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anis Baswedan

Wayan Diananto | 1 Mei 2015 | 18:07 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - AWAL tahun ini, dalam sebuah forum yang dihelat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anis Baswedan, Vidi Aldiano (25) melayangkan kritik soal sistem pendidikan di Indonesia.

Pelantun “Nuansa Bening” mengusulkan, alangkah lebih baik jika sedari kecil, anak-anak diajari untuk memiliki pola pikir kritis.

Di Indonesia, siswa SMA dan mahasiswa baru diajari critical thinking. Sementara di luar negeri, pelajaran critical thinking diajarkan sejak dini. 

“Kalau guru salah, anak-anak berani tunjuk jari dan mengoreksi atau setidaknya bertanya. Bagi saya, penting untuk memiliki keberanian berbicara,” ujarnya ditemui di Cilandak Jakarta Selatan pekan ini. Vidi yang kini menjabat produser eksekutif album Berujung Terang milik adiknya, Vadie Akbar juga mengaku kurang menyukai tipe soal pilihan ganda. 

Menurutnya, pilihan ganda tidak merangsang anak-anak untuk mencari solusi out of the box. Pertanyaan itu masalah. Sementara di bawahnya sudah ada lima pilihan solusi yakni A, B, C, D, dan E. Pilihan siswa dibatasi sehingga mereka terpaku pada lima pilihan. 

“Ini menghalangi mereka untuk memikirkan solusi di luar lima pilihan itu. Akhirnya, siswa jadi tidak punya pilihan lain atau setidaknya berpikir out of the box,” imbuhnya. Lalu apa reaksi Menteri Pendidikan? “Kala itu, Pak Menteri diam saja. Mungkin saya sok tahu. Sistem pendidikan di Indonesia bukannya tidak beres. Tapi perlu dibenahi perlahan agar anak-anak Indonesia makin matang dan berani berkompetisi dengan siswa dari negara lain,” harapnya.

(wyn/gur)

Penulis : Wayan Diananto
Editor : Wayan Diananto