Alexandra Asmasoebrata dan Peran Penting Pajak Bagi Olahraga Nasional

Administrator | 4 November 2013 | 09:20 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - ARENA balap sudah menjadi tempat aktivitas bagi Alexandra Asmasoebrata. Sederet prestasi telah ditorehkannya.

Puteri mantan pengusaha dan pembalap nasional Alex Asmasoebrata itu bahkan tercatat sebagai pembalap wanita pertama di Indonesia dan di Asia.

Tak terhitung berapa piala kejuaraan yang telah diraihnya, tak terhitung pula berapa race yang telah dia taklukkan. Wanita yang akrab disapa Andra ini mengaku begitu mencintai profesi yang telah ditekuninya selama separuh usianya itu.

Selama 12 tahun lebih bergumul dengan balapan, Andra merasa bangga dengan pencapaian yang telah diraihnya. Bukan semata karena ratusan piala yang berderet di rumahnya, namun wanita kelahiran 23 Mei 1988 ini merasa puas dapat menaklukkan hambatan dan rintangan yang dihadapinya di arena balap. Salah satu rintangan terberat yang dirasakannya adalah perbedaan gender.

Saat hadir sebagai narasumber dalam acara Talkshow Inspiring Women bertajuk Wanita Sukses Indonesia Taat Pajak yang dihelat di Ruang Serba Guna Media Bintang Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 17 Oktober 2013, Andra menuturkan sekelumit perjalanan karirnya.

Menginjak usia 12 tahun, Andra diminta sang Ayah untuk mengikuti kompetisi balap gokart. Sempat menolak, namun Andra tak dapat berbuat apa-apa. Dengan terpaksa akhirnya Andra berusaha menuruti permintaan Ayahnya dan berlanjut hingga ke kompetisi-kompetisi selanjutnya.

"Kayak diceburin Papa. I was 12, masih kecil banget. Awalnya aku enggak mau karena bisa dibilang di dunia otomotif ini lawannya laki-laki semua, apakah perempuan bisa di situ. Aku ragu, aku enggak yakin aku bisa. Laki-laki lawan laki-laki aja susah apalagi aku cewek," kata Andra.

Kini, di balik paras cantik dan keanggunannya, peraih juara 3 di ajang Asian Formula Renault 2008 China itu mantap berikrar bahwa dunia otomotif yang biasanya identik dengan laki-laki adalah jalan hidupnya.

"Dulu enggak suka, sekarang suka banget. Aku udah cinta banget sama dunia otomotif. I’ll keep going, no matter what," ucapnya mantap.

Andra menyadari begitu banyak hal yang membuat dia jatuh cinta pada profesinya saat ini. Tak hanya dapat mengabdikan diri pada bidang yang dicintainya, Andra juga telah menjadi bagian dari sosok yang ikut membawa harum nama bangsanya di kancah internasional. Dia begitu bangga dapat mewakili negerinya untuk bersaing dengan wakil negara lain.

Di balik semua itu, banyak hal yang menjadi pertanyaan di benaknya Andra, salah satunya mengenai nasib para atlet yang kurang mendapatkan apresiasi pemerintah.

"Menjadi profesi sebagai atlet di Indonesia itu tidak mudah. Olahraga di Indonesia bisa dibilang maju, dulu banyak yang bilang kita ini Macan Asia, tapi mengapa semakin sekarang semakin menurun. Saya rasa penghargaan untuk atlet di Indonesia itu kurang. Waktu kita menang kita dielu-elukan, dapat emas segala macam. Tapi apakah 10 atau 15 tahun ke depan di saat usia kita tidak bisa aktif lagi apakah nasib kita bisa terjamin?," keluhnya.

Memang bukanlah hal yang mudah, namun Andra berharap setidaknya pemerintah dapat memberikan andil yang lebih terhadap perkembangan dunia olahraga khususnya para atlet di Indonesia. Dia juga sepenuhnya menyadari bahwa sebagai warga negara yang baik sudah saatnya tak hanya sekedar menuntut.

Terlepas dari segala keterbatasannya, tak dapat dipungkiri pemerintah telah ikut memberikan peran yang besar bagi kemajuan olahraga di Indonesia. Tanpa sarana dan prasarana yang diberikan pemerintah, dunia olahraga tak dapat berkembang seperti sekarang ini. Sarana dan prasarana tersebut tentunya berasal dari pajak yang dibayarkan warga secara rutin.

"Fasilitas-fasilitas olahraga itu kan punya negara, itu berasal dari pajak juga. Kalau sarana olahraga kita kurang, kita jangan komentar aja tapi kita harus berbuat sesuatu juga. Atlit itu bisa berkembang dari anggaran APBN yang diperoleh dari pajak, dari kita untuk kita. Sebagai warga negara yang baik tugas kita untuk membangun negara ini," tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, hadir Ani Natalia, Kabid P2 Humas Kanwil Dirjen Jenderal Pajak Jakarta Pusat.

Ani sepertinya tak dapat menutupi perasaan kagumnya pada sosok Andra. Berkiprah sebagai atlet, terlebih di dunia balap tentu bukanlah hal yang mudah bagi Andra terlebih dia adalah seorang wanita. Membutuhkan perjuangan ekstra keras untuk dapat meraih posisinya seperti sekarang ini. Namun Ani memahami berbagai problematika yang dihadapi oleh para atlet.

"Sarana dan prasarana masih banyak yang harus diperbaiki, kita berjuang dengan membayar pajak supaya negara kita kuat dan bisa mensponsori atlet-atlet kita. Uang pajak dikumpulkan sama-sama untuk untuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lain-lain," jelasnya.

Saat ini Dirjen Pajak pun tengah gencar-gencarnya memperbaiki citranya di mata publik. Untuk lebih mempermudah pelayanan kepada masyarakat, Dirjen Pajak menggalakkan program Account Representative (AR). Apakah itu?

"Dulu di kantor pajak itu fasilitas minim, pelayanan lama, sekarang kita bisa ambil nomor antrian seperti di bank. Sekarang juga di kantor pajak ada AR. AR ini akan menjadi konsultan pajak Anda misalnya jika Anda terdaftar di cabang Kebon Jeruk dengan nomor NPWP sekian, AR itu akan menjadi konsultan Anda di kantor itu. Anda juga akan diawasi dan diingatkan jika sudah mendekati jatuh tempo. Kalu punya pertanyaan telepon saja AR Anda, minta nomor teleponnya kalau perlu, Anda bisa tanya apa pun seputar pajak," terangnya.

Tak berhenti sampai di situ, pelayanan Dirjen Pajak kini dapat diakses dengan cara yang lebih mudah. Bagi Anda yang membutuhkan informasi mengenai pajak namun tidak ingin repot, Anda dapat menghubungi layanan Kring Pajak di nomor 500200 atau dapat pula diakses melalui situs www.pajak.go.id.

"Kami sudah berkomitmen, setiap pengaduan akan kami layani," janji Ani.

(nana/gur)

Penulis : Administrator
Editor : Administrator