Ardit Erwandha Meraup Berkah dari Penyakit Campak yang Diderita Ge Pamungkas

Wayan Diananto | 30 April 2017 | 15:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ardit Erwandha (27) salah satu komedian tunggal ganteng di negeri ini. Debutnya dimulai ketika menraih runner up ajang Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) musim keenam.

Tidak butuh waktu lama bagi Ardit untuk diterima oleh komunitas layar lebar. Tahun ini, ia memacari Maudy Ayunda di film Trinity: The Nekad Traveler. Ardit kini menyiapkan dua peluru untuk ditembakan ke jaringan bioskop: Sweet 20 serta Stip & Pensil.

Stip & Pensil mengisahkan empat siswa dari keluarga berada dengan watak sombong. Suatu hari, mereka mendapat tugas sekolah bertema “kepedulian sosial”. Empat anak ini membuat praktik sekolah darurat. Rupanya, tugas itu mengubah hidup dan cara pandang mereka. Ardit memerankan Agi. Ia beradu akting dengan Tatjana Saphira, Indah Permatasari, dan Ernest Prakasa.

 

Sebenarnya, tokoh Agi bukan untuk Ardit melainkan Ge Pamungkas. Namun karena Ge terkena penyakit campak dan dilarikan ke rumah sakit sehari sebelum syuting dimulai, Ardit yang menggantikan. Kala itu, Ernest yang menghubungi Ardit di tengah manggung di Sidoarjo, Jawa Timur.

“Dit, kamu mau enggak syuting film?” tanya Ernest melalui sambungan telepon.

“Wah, boleh. Kapan syutingnya?” jawab Ardit antusias.

“Besok.”

Ardit menerima tantangan Ernest. Ia menyebut, dua tantangan selama syuting.

“Pertama, saya reading, fitting kostum, dan makeup di hari H. Kedua, beradu akting dengan Tatjana dan Indah yang aura dramanya kuat banget. Saya seperti pendatang baru di antara para ahli. Makanya di proyek mana pun, saya merasa kurang dan kurang,” aku Ardit, di Jakarta, pekan lalu.

Untungnya, ia tidak malu bertanya kepada pemain senior. Termasuk ketika membintangi Sweet 20. Film itu mempertemukannya dengan seniman legendaris Slamet Rahardjo. Ardit dengan polos mengajukan pertanyaan paling mendasar, “Om, akting itu bagaimana, ya?” 

“Beruntung, Om Slamet itu tidak pelit ilmu. Ia punya selera humor. Dia bilang: Kamu sudah dua kali bertanya, ini setara dengan dua sesi kuliah. Kamu harus bayar. Ha ha ha!” kenangnya. 

 

(wyn/gur)

 

Penulis : Wayan Diananto
Editor : Wayan Diananto