Berkarya di Luar Negeri, Sutradara Adi Putra Tak Lupakan Tanah Air

Ari Kurniawan | 23 Agustus 2019 | 10:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila menetapkan 74 Ikon Apresiasi Pancasila 2019 yang akan diberikan pada 19 Agustus 2019 di De Tjolomadoe, Solo, Jawa Tengah. Tokoh yang masuk dalam daftar berasal dari beragam latar belakang, mulai dari sains dan inovasi, olahraga, seni budaya, bidang kreatif, hingga social entrepreneur. 

Salah satu ikon dari bidang seni budaya adalah Adi Putra, sutradara dan seniman fotografi yang karya-karyanya banyak mendapat apresiasi positif dari dalam maupun luar negeri. Saat berusia 22 tahun, Adi Putra melenggang di karpet merah Cannes Film Festival 2012 lewat filmnya berjudul ‘Adam’, untuk kategori Short Corner. 

Adi juga pernah berkolaborasi dengan musisi Moby di video klip 'A Case For Shame’, serta menggelar pameran foto di Amerika Serikat hingga Jepang. Karya eksperimentalnya mengajak Anda masuk ke dalam dunia surealisme dengan permainan komposisi warna yang nostalgic. 

Ketika dia mendapat informasi bahwa dia terpilih menjadi ikon Pancasila, sempat membuat Adi heran tak menyangka. Pasalnya, karya-karyanya lebih banyak dipamerkan di luar negeri dan menurutnya tidak banyak juga pemberitaan tentang dia di Indonesia.

“Saya tidak mengira. Selama ini, saya mengira kalau kerjaan saya tidak di-notice oleh negara. Karena memang saya kerja sendiri, tidak menggembar-geborkan, nggak bilang-bilang. Jadi saat saya mendapat ini, rasanya bangga. Orang tua saya juga bangga,” ujar Adi.

Selain Adi, ada beberapa nama pekerja seni lain yang namanya turut masuk dalam daftar 74 Ikon Apresiasi Pancasila 2019, di antaranya Cristine Hakim dan Addie MS.

Banyak menghabiskan waktu untuk berkarya di luar negeri, tidak menyurutkan kecintaan Adi terhadap Indonesia, tanah kelahirannya.

“Saya lahir di sini. Bagaimana pun juga, Indonesia sudah bagian dari identitas saya. Saya tidak bisa, tidak cinta dengan identitas saya sendiri. Kalau saya tidak cinta dengan Indonesia, itu sama saja saya tidak cinta dengan identitas saya,” terang Adi.

(ari)

Penulis : Ari Kurniawan
Editor : Ari Kurniawan