10 Tahun Perjalanan Aktor Totos Rasiti sebagai Jin

Ari Kurniawan | 9 September 2019 | 07:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Nama Totos Rasiti sudah tak asing di dunia seni peran sejak beberapa dekade lalu. Lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) tahun 1991 ini aktif wira-wiri di sejumlah proyek film, sinetron, hingga iklan. Ia juga membuka kelas akting.

Sosoknya mulai dikenal luas masyarakat setelah muncul sebagai jin dalam iklan Djarum 76. Bukan jin bertubuh besar dan menyeramkan, Totos mencuri perhatian sebagai jin jenaka, berpakaian daerah, dan selalu hadir tiba-tiba sambil berucap, "kuberi satu permintaan". Iklan pertama Totos sebagai jin pertama kali dirilis sepuluh tahun lalu, dan terus berlanjut hingga belasan seri.

"Sampai sekarang sudah ada 18 atau 19 versi," beri tahu Totos Rasiti, saat berbincang dengan tabloidbintang.com, di Jakarta.

Peran sebagai jin tidak diberikan begitu saja kepada Totos Rasiti. Pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 24 Agustus 1971 itu harus mengikuti proses casting, bersaing dengan banyak aktor lain.

"Awalnya saya agak pesimis. Soalnya lawannya lawan-lawannya waktu itu mayoritas (fisiknya) tipikal jin banget, tinggi, gede, kumisan," kenang Totos.

Di balik penampilan jenakanya, jin versi Totos membawa banyak pesan moral dan kritik sosial. Salah satunya, yang cukup berkesan bagi Totos, adalah lahirnya tagline "wani piro". Tagline tersebut menggambarkan sebuah fenomena dalam masyarakat, di mana segala hal diukur dengan materi.

"Di setiap versi cerita, saya nggak pernah berharap apa-apa. Tapi 'wani piro' itu memang luar biasa berhasil. Tagline itu muncul tiba-tiba aja," bilang Totos.

Diakui pemilik nama asli Teguh Sugiarto itu, ada beban tersendiri membawakan karakter yang sudah begitu akrab dan dinantikan masyarakat.

"Ya, orang-orang nunggu, imej-nya udah harus lucu dan ada sesuatu yang disampaikan. Akhirnya jadi bebannya ya di situ," tandasnya. 

 

Penulis : Ari Kurniawan
Editor : Ari Kurniawan