PPKM Membuat Ribuan Pengusaha Restoran Kehabisan Napas Memilih Tutup Permanen

Supriyanto | 23 Juli 2021 | 10:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - PPKM Darurat diperpanjang hingga 25 Juli 20201 dan ada rencana penerapan PPKM level 3 dan 4 jika kasus Covid-19 tidak ada penurunan. Jika PPKM terus-terusan diperpanjang, bisnis restoran dipastikan banyak yang tutup karena kehabisan napas untuk bertahan.

Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bidang Restoran Emil Arifin. Menurutnya, hingga saat ini tercatat banyak rumah makan tutup akibat penerapan PPKM Darurat.

"Kalau restoran-restoran sih saya kira habis ya napasnya untuk bulan bulan Juli ini, sudah banyak yang sudah kolaps, gulung tikar banyak, bulan Juli ini sudah berat sekali," ujar Emil Arifin kepada wartawan, Kamis (22/7).

Diungkap Emil, pandemi Covid-19 memaksa pengusaha restoran memutar otak dan akhirnya menyerah, memilih untuk berhenti melanjutkan usaha hingga semua karyawan diberhentikan.

"Ini kan kita sudah satu setengah tahun dan hampir 12 kali PSBB, PPKM, selalu sasaran tembaknya kan restoran sama mal tutup," tambah Emil Arifin.

Selama PPKM Darurat, restoran dilarang melayani dine-in atau makan di tempat. Mereka hanya diperbolehkan melayani pesan antar (delivery) dan beli untuk dibawa pulang (take away).

Dari data yang diperoleh, di Jabodetabek saja sudah ada 1.033 restoran yang tutup permanen per Desember 2020 lalu, dan 400 lebih tutup sementara.

"Jadi ada teman-teman yang punya 8 restoran sekarang cuma punya 3, 5 (tutup) permanen," jelas Emil Arifin.

Diperkirakan dengan adanya PPKM Darurat, yang tadinya 400-an restoran tutup sementara kini sudah tutup permanen. Total restoran yang sudah gulung tikar mencapai 1.500.

"Yang tutup saja kemarin kita data 1.500-an itu baru Jabodetabek ya, belum Jawa-Bali. Itu yang Desember ya data itu, 1.033 yang tutup permanen, yang 400 tutup sementara, yang 400-an sekarang sudah tutup permanen," tandas Emil Arifin.

(pri)

Penulis : Supriyanto
Editor : Supriyanto