Mytha Lestari: "Bukan Hanya Saya yang Pernah Dibodohi oleh Cinta"

Wayan Diananto | 31 Januari 2016 | 20:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ini comeback Mytha setelah lima tahun menghilang. Selama lima tahun itu, ia bertransformasi untuk menjadi Mytha Lestari, terlepas dari bayang-bayang Mamamia.

Berbagai cara ia tempuh untuk mengubah citra dari Mytha “Mamamia” menjadi Mytha Lestari. Selama itu pula ia rajin berkonsultasi dengan Sony Music, perusahaan rekaman yang menangani albumnya.

Beberapa langkah kemudian diambil Mytha. Salah satunya, memangkas rambut yang dulunya panjang menjadi amat pendek dengan semburat warna oranye-emas.

Mytha dibantu fashion stylist Judithya Pitana. Ia menyiapkan konsep baju, riasan wajah, hingga model rambut. Comeback Mytha ke industri rekaman dengan citra baru bukan perkara gampang.

Sebagai informasi, “Aku Cuma Punya Hati” single ketiga yang dilepas Mytha. Sebelumnya, ia merilis dua single. Sayang, sambutan publik kurang antusias. Pertama, Mytha memperkenalkan nomor “Menghapus Yang Terukir” karya Cassanova Alfonso Nainggolan, suami Rianty Cartwright. Beberapa bulan kemudian, ia melahirkan single “Tanpa Melodi”. Mytha baru diperbincangkan kala “Aku Cuma Punya Hati” mengudara di ratusan radio. Ketiganya tembang galau.

Lirik tiga lagu itu, jika Anda cermati, terasa berkesinambungan. “Menghapus Yang Terukir” mengisahkan seseorang yang belum bisa melupakan mantan.

“Tanpa Melodi” menuturkan pertemuan dengan sang mantan yang membuatnya makin gagal move on. Sementara lirik “Aku Cuma Punya Hati” seperti sebuah prekuel dari dua single sedih yang lebih dulu dirilis.

“Sejak 'Aku Cuma Punya Hati' meledak, frekuensi manggung melonjak sampai dua kali lipat. Banyak penggemar bilang, lagu ini mewakili apa yang mereka alami. Ternyata, bukan hanya saya yang pernah dibodohi oleh cinta. Reaksi paling unik, ketika segelintir penggemar bertanya begini: siapa, sih cowok yang membuat Mytha menyanyikan lagu 'Aku Cuma Punya Hati'?” Bisa saja, sih saya menyebut nama mantan tapi tidak perlulah saya lakukan," pungkasnya.

(wyn/gur)

Penulis : Wayan Diananto
Editor : Wayan Diananto