Estelle Linden Tak Kapok Jadi Sutradara
TABLOIDBINTANG.COM - Dari aktor menjadi sutradara. Bagi Estelle Linden, dua jabatan ini memiliki tingkat kesulitan berbeda.
“Saya baru sadar waktu adalah uang saat menjadi sutradara. Dulu, ketika menjadi pemain, saya merasa datang terlambat ke lokasi syuting itu wajar. Tetap santai meski terlambat beberapa jam. Setelah menjadi sutradara saya lebih berempati pada kru. Ternyata sejam terlambat merugikan. Biaya produksi bisa bengkak sampai jutaan rupiah. Saya jadi tahu berapa rupiah terbuang sia-sia ketika pemain datang terlambat dan jadwal syuting molor,” Estelle Linden menukas.
Di lokasi syuting, Estelle Linden mengarahkan pemain, memantau pergerakan para aktor dari layar monitor, dan bertanggung jawab terhadap banyak elemen di lokasi syuting. Ia juga dituntut jeli dalam mengeksekusi adegan dari berbagai angle.
Meski begitu, Estelle Linden mengaku tak kapok menjadi sutradara. Kesulitan yang dialaminya di lokasi syuting justru membuatnya tertantang.
Banyaknya masalah di lokasi juga membuatnya belajar sabar dan teliti mengurai masalah satu demi satu. Setiap masalah muncul, ia selalu mengingat hari pertama saat mendatangi lokasi syuting dengan pangkat baru: sutradara.
“Hari pertama saya duduk di kursi sutradara, saya berseru: Wow! Akhirnya kesampaian juga menjadi sutradara. Hari itu, enggak mungkin saya lupakan,” pungkasnya.
(wyn/gur)
-
Film Tv Musik
Estelle Linden Dituntut Munculkan Unsur Komedi di Film Theacers
Ari KurniawanSenin, 11 Januari 2021 -
Film Tv Musik
Main Film Aksi-Komedi, Estelle Linden Tertantang Bikin Penonton Tertawa
SupriyantoMinggu, 10 Januari 2021 -
Berita
Estelle Linden Batasi Kegiatan Syuting karena Fokus Kuliah Online
SupriyantoSelasa, 3 Desember 2019 -
Film Tv Musik
Adu Akting dengan Sophia Latjuba, Ini Kesulitan yang Dirasakan Estelle Linden
Kiki SafitriKamis, 12 Oktober 2017 -
-
Film Tv Musik
Perankan Anak Indigo, Mata Batin Estelle Linden Dibuka
Kiki SafitriKamis, 12 Oktober 2017 -
Film Tv Musik
Senangnya Estelle Linden Jadi Sutradara Film Layar Lebar
Wayan DianantoMinggu, 22 Mei 2016