Ario Astungkoro Akhirnya Bisa Menggantikan Tulus

Wayan Diananto | 16 September 2017 | 23:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ario tak menampik profesi penyiar radio menjadi batu loncatan untuk merambah ke profesi lain. Namun alumni Universitas Parahyangan Bandung ini mengaku profesi penyiar memiliki nilai tambah di mata orang lain.

“Beberapa kali saya memperkenalkan diri sebagai penyiar radio, reaksi orang begini, 'Wah kamu penyiar radio X, berarti bisa menjadi presenter, dong? Berarti kamu bisa ikut kasting anu, dong?' Saya diajak kasting film pun, berawal obrolan macam ini,” cerita Ario. 

Dua tahun lalu, ia berkenalan dengan seorang manajer artis. Saat dia tahu Ario penyiar radio, dia mengatakan, “Kayaknya kamu bisa, deh ikut kasting film.” Kesempatan itu tak disia-siakan Ario. Memenuhi panggilan audisi Petak Umpe Minako, Ario diminta membayangkan sedang dikejar setan bersama seorang teman. “S

aya diminta membayangkan lalu memeragakannya. Setelah itu, saya diberi dialog panjang untuk menguji seberapa tajam daya ingat saya,” terangnya. 

 Ia kemudian disuruh berdialog dengan ekspresi dan artikulasi yang pas. Tidak mudah, terlebih ketika ia diminta melakukan tantangan lain, yaitu berteriak dan mengekspresikan rasa takut.

“Setelah audisi, sejujurnya saya tidak berani berharap lebih karena tidak tahu definisi akting yang bagus itu seperti apa,” aku penyuka warna hitam dan putih ini. Petak Umpet Minako bukan film pertama Ario. Sebelumnya, ia tampil di film Iqra Petualangan Meraih Bintang. 

Di film itu, ia menjadi jurnalis yang mewawancara pengusaha properti. Sang pengusaha properti tengah tersangkut kasus hukum.

“Seharusnya reporter ini diperankan Tulus. Namun karena jadwal Tulus bentrok dengan syuting video musik bersama salah satu produk kecantikan, akhirnya peran itu jatuh ke tangan saya. Tanpa audisi pula!” pungkas Ario. 

 

(wyn / gur)

 

Penulis : Wayan Diananto
Editor : Wayan Diananto