Menggesek Kartu Kredit Bisa Menggasak Keuangan Keluarga

Yuriantin | 30 Oktober 2017 | 03:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Rekomendasi jumlah dana darurat yakni 3 kali total pengeluaran bulanan disertai dua alasan kuat.

Pertama, jumlah itu dianggap memadai untuk memenuhi keperluan mendesak.

Kedua, diasumsikan seseorang yang kehilangan pekerjaan tetap bisa menunaikan kewajiban rutin selama 3 bulan ke depan. Selama itu pula, seseorang sudah bisa mendapat pekerjaan atau penghasilan yang baru,” ulas perencana keuangan dari One Shildt, Budi Raharjo CFP.

Bagi yang terlanjur terlilit utang kartu kredit, Budi mengimbau segera mengevaluasi keuangan bulanan. Berikut beberapa langkah bagi Anda yang kadung terlilit utang:

1. Melakukan penghematan pengeluaran hingga minimal impas antara penghasilan dan pengeluaran.

2. Menggunakan dana darurat (3 bulan) tadi untuk melunasi sebagian utang cicilan.

3. Menjual aset untuk melunasi sebagian atau seluruh utang.

4. Restrukturisasi kredit atau penataan kredit untuk memperpanjang jangka waktu cicilan atau menurunkan suku bunga kredit.

5. Jika memungkinkan, menciptakan penghasilan lain.

Agar tidak kebablasan menggunakan kartu kredit, Budi menganjurkan untuk membagi kartu kredit menjadi dua yaitu plafon (batas tertinggi) kecil dan besar. 

“Plafon kecil, sekitar 1 bulan gaji dengan limit 2,5 hingga 5 juta untuk konsumsi dan promo. Sedangkan, plafon besar sekitar 5-10 kali lipat gaji, dimanfaatkan untuk transaksi keperluan rekreasi seperti tiket, akomodasi atau untuk pengeluaran jaga-jaga apabila memerlukan tambahan dana di luar tabungan dana darurat,” terang salah satu penulis buku Anti Panik Mempersiapkan Pernikahan ini. 

Secara keseluruhan, Budi menjabarkan alokasi keuangan bulanan yaitu 35 persen untuk cicilan utang, 40-50 persen untuk kebutuhan hidup, dan 20-30 persen untuk tabungan. 

 

Penulis : Yuriantin
Editor : Yuriantin