Dewi Fashion Knights "Tale of The Goddess" Pamungkas Jakarta Fashion Week 2014

Administrator | 4 November 2013 | 11:02 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - AJANG Jakarta Fashion Week 2014 yang telah digelar selama seminggu penuh dari 19 Oktober-25 Oktober 2013, ditutup sebuah fashion show spektakuler dari Dewi Fashion Knights (DFK).

Sebuah rangkaian fashion show dari lima desainer ternama tanah air masing-masing mempersembahkan koleksi terkait dengan tema "Tale of The Goddess".

Seperti dijelaskan Ni Luh Sekar, Pemimpin redaksi majalah Dewi, saat ditemui di Fashion Tent Jakarta Fashion Week 2014, Senayan City, Jumat (25/10), "Cerita mengenai goddess merupakan akar dari budaya Indonesia."

Keindahan, keanggunan dan kekuatan sosok dewi-dewi ini kemudian diterjemahkan oleh para desainer menjadi berbagai busana menawan.

Tahun ini desainer terpilih Oscar Lawalata, Populo Batik, Priyo Oktaviano, Tex Saverio dan Toton Januar mewujudkan inspirasi menurut tafsir yang berbeda.

Telah terlibat selama 5 tahun belakangan, kali ini Priyo Oktaviano mengangkat keindahan kain tapis Lampung bertajuk "Galore". Sebanyak 13 busana memperlihatkan konsep kemegahan istana kebanggaan Perancis, Chateau de Versailles dengan nuansa warna emas, merah dan hitam.

Sedangkan, tampil perdana untuk DFK, Populo secara holistik mengangkat batik dengan pola kontemporer dan modern. "Pahlawan atau goddess di koleksi ini adalah pembatik itu sendiri baik pria maupun wanita. Mereka adalah pahlawan kita," ujar Bai Sumarlono.

Populo berhasil memperlihatkan sisi modern dan segar batik berupa busana ready-to-wear, tas dan sepatu. Populo turut memboyong Ari Wibowo dan Rio Dewanto sebagai peraga busana pada malam penutupan JFW 2014 tersebut.

Berbeda dengan Oscar Lawalata. Ia menampilkan koleksi serba hitam bertajuk "My Name is Andromeda" dengan balutan kain berasitektur geometris. Teknik moulage yang diaplikasikan pada bahan-bahan seperti tenun serat dan sutera menampilkan keindahan dan efek ringan dari busana yang dipersembahkan. Dalam koleksi kali ini Oscar menggunakan banyak hasil karya tangan untuk menciptakan busana ready-to-wear ini.

Seperti Populo, Toton Januar yang juga baru pertama kali ikut serta DFK ini menampilkan 10 desain dari koleksi "The Sultan and The Mermaid Queen" yang menyajikan keindahan alam bawah laut. Aksen cantik dan aneka bordir pada lengan memperindah setiap busana dengan warna-warna lembut dan payet-payet berkilau.

Melengkapi keseluruhan malam DFK, perancang muda Tex Saverio unjuk kemampuan mengeksplorasi teknik baru dengan teknologi 3D Printing. Bertemakan "Exoskeleton", 5 busana unik dan futurustik mengedepankan karya tiga dimensi dengan pengolahan bahan-bahan seperti mesh-metal dan chain-mail yang direkonstruksi ulang mengikuti lekuk tubuh. Warna-warna metalik dan hitam yang mendominasi koleksinya kali ini menampilkan perpaduan teknologi dan fesyen yang luar biasa.

(tika/ade)

Penulis : Administrator
Editor : Administrator