Cegah Stunting dengan Merangsang Anak Berkomunikasi Sederhana Sambil Makan

Wayan Diananto | 4 April 2019 | 08:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Spesialis gizi klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M. Gizi, SpGK mengingatkan, makanan bukan satu-satunya faktor pemicu stunting.

Faktor-faktor lain meliputi aktivitas si kecil yang terlalu banyak tanpa diimbangi naiknya nafsu makan, infeksi kronis yang terus berulang khususnya tuberkulosis, gangguan saluran pencernaan, kelainan anatomi sejak lahir, akses makanan yang terbatas (karena orang tua tidak mampu), serta ibu yang terjebak mitos seputar makanan.

“Yang juga sering terjadi, alergi serta intoleransi yang menyebabkan orang tua tidak berani mengeksplorasi makanan buat si kecil. Deretan faktor ini membuat daya tahan tubuh anak menurun dan mudah terjangkit penyakit. Perlahan kecerdasan menurun, sehingga si kecil kurang berprestasi di sekolah nantinya,” Nurul menyambung.

Anak berusia 1 tahun sebaiknya mulai diperkenalkan kepada makanan keluarga. Ajak si kecil makan bersama sekaligus belajar tentang etiket di meja makan. Selama makan, rangsanglah anak dengan komunikasi sederhana.

Perlahan, ikatan batin dua generasi menguat dan si kecil menjadi anak yang berani menyampaikan pendapat. Nurul menegaskan, anak kecil tidak butuh diet karbo, gula, apalagi memantang lemak. 

“Lemak justru sangat penting karena mengandung DHA dan asam arakidonat. Asam ini berfungsi membentuk saraf-saraf otak. Mineral juga tidak kalah penting. Mineral yang paling penting, zat besi. Begini, makanan otak adalah oksigen dan glukosa. Oksigen bisa sampai di otak karena peran zat besi. Ia tidak bisa bekerja sendiri, butuh bantuan seng, selenium, dan protein. Jadi jangan pilih-pilih makanan untuk anak kecuali ia alergi,” Nurul mengingatkan.

(wyn / gur)
 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait