Masalah Kesehatan Anak Indonesia: Stunting dan Rendahnya Konsumsi Protein Hewani

Wayan Diananto | 30 April 2019 | 04:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ada banyak catatan dari peluncuran Gerakan Ibu #SekarangSemuaBisa di Jakarta, Senin (29/4) kemarin. Salah satunya, masalah kesehatan anak Indonesia tahun ini yang belum beranjak dari stunting alias gagal tumbuh. Hal ini disampaikan Asdep Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Kesejahteraan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Drs. Hendra Jamal’s, M.Si. Hendra menyebut, salah satu hak anak yakni terpenuhinya gizi untuk tumbuh-kembang.

"Asupan gizi yang baik mampu mencegah stunting dan menyiapkan generasi emas di masa depan," beri tahu Hendra. Agar proses tumbuh kembang si kecil optimal, ahli gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., mengingatkan, para ibu agar terus memenuhi gizi buah hati setelah menyusui. Salah satu zat gizi penting yang harus diasup si kecil adalah protein hewani. Sayangnya, tingkat konsumsi protein hewani anak Indonesia saat ini masih rendah.

"Benar, tingkat konsumsi protein hewani anak Indonesia masih rendah. Salah satu cara untuk memenuhinya, menyediakan susu bubuk pertumbuhan yang memiliki berbagai manfaat gizi yang dibutuhkan si kecil. Selain itu, penting bagi orang tua untuk memahami pendidikan kesehatan dan literasi pengetahuan dasar dalam mengaplikasikan gaya hidup sehat pada si kecil. Tujuannya, mencegah stunting dengan meningkatkan status kesehatan anak," Asih menyambung.

Gerakan Ibu #SekarangSemuaBisa sendiri digagas Frisian Flag Indonesia dengan menjangkau 350 titik posyandu serta melibatkan ibu-ibu anggota PKK maupun kader Posyandu. "Gerakan ini hendak memberikan pemahaman soal penggunaan medsos dan literasi digital bagi para ibu agar makin bijak. Tujuan akhirnya, mengajak para ibu melindungi buah hati mereka dari stunting," ujar Specialized Nutrition Director PT Frisian Flag Indonesia, Rivanda Idiyanto kepada tabloidbintang.com.

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait