Heboh Virus Cacar Monyet, Kenali Gejalanya

TEMPO | 15 Mei 2019 | 11:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Heboh soal Cacar monyet atau monkeypox yang menginfeksi seorang warga negara Nigeria di Singapura biasanya tergolong penyakit ringan dengan sifat penularan antar-manusia yang terbatas. Meski demikian, kasus ini menjadi sorotan negara-negara di Asia Tenggara karena sangat jarang terjadi.

Penyakit cacar monyet ini disebabkan virus yang ditularkan oleh hewan liar jenis vertebrata seperti hewan pengerat dan primata ke manusia. Sebagian besar orang yang terjangkit dapat pulih dalam beberapa pekan, meski ada pula yang mengalami kasus parah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, masa inkubasi atau masa terinfeksi hingga menimbulkan gejala biasanya sekitar 6-16 hari, tapi bisa lebih panjang jadi 5-21 hari.

Infeksinya terbagi menjadi dua periode, yaitu periode pertama di hari pertama hingga hari kelima yang ditandai dengan demam, sakit kepala berkepanjangan, limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, mialgia atau nyeri otot, dan lemas.

Sedang Periode kedua adalah masa erupsi kulit yang berlangsung 1-3 hari setelah demam. Masa ini ditandai dengan munculnya ruam di wajah dan disusul di area lain di tubuh, telapak tangan dan kaki. Ruam ini akan berubah menjadi bintil berisi cairan, lalu nanah, dan diikuti kerak sekitar 10 hari. Kerak bekas cacar monyet sebagian besar akan menghilang dalam waktu sekitar tiga pekan.

Biasanya penyakit cacar monyet akan sembuh dengan sendirinya. Meski tergolong ringan, kasus yang lebih parah bisa saja terjadi khususnya pada anak-anak, terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien, dan tingkat keparahan komplikasi. Sebelumnya, Pemerintah Singapura mengonfirmasi kasus cacar monyet ini adalah yang pertama. Pasien itu adalah seorang warga Nigeria berusia 38 tahun yang tiba pada 28 April dan dinyatakan positif terkena virus pada 8 Mei.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait