Cacar Monyet: 5 Langkah Mencegah Penularan Virus Ini

TEMPO | 15 Mei 2019 | 12:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kasus monkeypox atau cacar monyet muncul di Singapura. Meski cacar sebenarnya telah dibasmi oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sejak 1980, rupanya penyakit sejenis masih berkembang di daerah di desa-desa di wilayah Afrika Barat dan Afrika Tengah.

Kehadiran monkeypox di Singapura, melansir dari punchng.com, dibawa oleh seorang pelancong asal Afrika. Kini, pria yang tidak disebutkan namanya itu sudah berada di sebuah ruang isolasi di Pusat Penyakit Menular Nasional Singapura.

Walau penularan cacar monyet antara manuisia dengan manusia sangat terbatas, itu tak melepas kemungkinan bahwa orang yang berinteraksi dengannya dapat tertular. Sebab, penyakit yang disebabkan oleh orthopoxvirus ini dapat ditularkan melalui kontak dekat dengan sekresi saluran pernapasan, luka pada kulit, atau objek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita.

Penyakit cacar monyet sebenarnya berkembang di Afrika, tapi sempat menyebar ke beberapa negara lain seperti Amerika Serikat dan Inggris. Sebagai bentuk pencegahan, berikut adalah beberapa cara mudah yang dapat Anda lakukan, seperti yang dilansir dari CDC, Medicinenet dan sebuah rilisan dari Kementerian Kesehatan RI.

Menjauhkan diri dari pasien
Virus yang menyebabkan cacar monyet tidak hanya dapat ditularkan oleh manusia, namun juga hewan liar. Biasanya hewan yang terinfeksi virus ini adalah tikus dan monyet, kebanyakan yang berasal dari Afrika. Ketika virus ini menyerang manusia, gejalanya antara lain ruam di sekujur tubuh yang nantinya akan berubah menjadi bintil berisi cairan dan nanah. Untungnya, Kementerian Kesehatan mengonfirmasi bahwa kasus ini belum pernah ditemukan di Indonesia.

Menerapkan perilaku hidup bersih

Pola hidup bersih dipercaya dapat membuat Anda terhindar dari penyakit cacar monyet ini. Imbauan pemerintah Indonesia ialah dengan sering mencuci tangan. Bukan hanya dengan air saja, namun juga dengan sabun. Opsi lain adalah dengan senantiasa membawa gel pembersih tangan atau hand sanitizer bersama Anda. Pastikan selalu menggunakannya berulang, dan memilih yang memiliki kandungan alkohol sebagai pembunuh kuman.

Membatasi konsumsi daging mentah

Daging dan darah hewan liar yang telah terjangkit orthopoxvirus dapat menularkan penyakit cacar monyetnya pada Anda. Oleh karena itu, pemerintah RI juga mengimbau agar masyarakat saat ini mengurangi konsumsi daging yang mentah ataupun tidak dimasak dengan baik. Bagi mereka di pedalaman, mengkonsumsi hasil buruan dari hewan liar juga tidak disarankan.

Melakukan vaksinasi

Vaksin yang dikhususkan untuk cacar monyet belum tersedia. Namun WHO menyatakan bahwa vaksin untuk cacar biasa dipercaya dapat mengurangi resiko Anda terkena cacar monyet atau secara spesifik, angka keberhasilannya mencapai 85 persen. Karena tujuannya sebagai pencegahan, vaksinasi harus dilakukan sebelum dan bukan sesudah terjangkit cacar monyet.

Petugas medis harus selalu menggunakan pelindung

Petugas medis sangat mungkin terjangkit penyakit yang diderita pasiennya. Tak terkecuali cacar monyet ini. Pemerintah dan banyak lembaga masyarakat menyarankan agar para petugas medis senantiasa menggunakan pelindung berupa sarung tangan dan baju pelindung. Secara lebih detail, mereka juga dapat mengikuti aturan Personal Protective Equipment (PPE) atau alat pelindung diri di dunia medis.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait