Hadiah dan Solusi dari Mark Zuckerberg Saat Istri Susah Tidur

TEMPO | 29 April 2019 | 18:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Mark Zuckerberg memang dikenal sebagai seseorang yang memiliki banyak ide brilian. Setelah sukses membangun platform sosial media Facebook, kini Zuckerberg kembali dengan penemuan terbarunya. Uniknya penemuan ini bukan bertujuan untuk bisnis, melainkan untuk membantu sang istri yang merasa kesulitan untuk tidur di malam hari.

Penemuan berupa sebuah kotak berbahan kayu itupun dibagikan Zuckerberg di akun Instagram miliknya. Ia menamainya Kotak Tidur atau Sleep Box. Dalam unggahannya tersebut, ia mengatakan bahwa sang istri kerap merasa cemas jika harus selalu terbangun untuk melihat jam di ponselnya.

“Menjadi seorang ibu itu sulit. Karena kami memiliki anak, Priscilla mengalami kesulitan untuk tidur. Ia sering terbangun untuk melihat jam di ponselnya, untuk mengetahui apakah anak-anak harus segera bangun. Dan ini membuatnya stres sehingga kesulitan untuk kembali tidur,” kata Zuckerberg seolah mencurahkan isi hatinya dalam keterangan foto akun @zuck pada Sabtu, 27 April 2019 itu.

Oleh karena itu, ia pun menciptakan kotak kayu yang memiliki cahaya di dalamnya. Zuckerberg mengatakan bahwa cahaya tersebut akan muncul saat pukul enam hingga tujuh pagi. Karena sangat redup, ia mengatakan bahwa akan cukup terlihat dan tidak mengganggu tidur.

“Jika ia melihatnya, ia akan tahu bahwa ini adalah waktu yang baik bagi salah satu dari kita untuk membangunkan anak-anak. Tetapi, ini juga cukup samar sehingga tidak akan membangunkannya jika ia masih tidur,” tulisnya

Dalam penemuannya ini pula, Mark Zuckerberg tidak menyertakan waktu. Ini ditujukan agar sang istri hanya fokus pada cahaya. Sehingga, jika istrinya terbangun di malam hari, ia bisa langsung kembali istirahat karena tidak ada cahaya yang menandakan ia harus bangun.

“Sejauh ini, alat tersebut telah bekerja lebih dari apa yang saya bayangkan. Ia bahkan bisa tidur sepanjang malam,” tulisnya.

Di akhir tulisanya, Zuckerberg pun mengucap syukur bahwa apa yang telah ia lakukan dapat berdampak bagi orang yang dicintainya. Ia menyebutnya sebagai bentuk cinta seorang penyandang gelar teknik. Lebih dari itu, banyak pula teman-temannya yang menyukai ide tersebut. Ia pun menawarkan jika ada seorang wirausaha yang mau menerapkan ide tersebut.

“Banyak teman saya yang ingin memiliki perangkat yang sama. Jadi, saya menyebarkan ini agar wirausaha siapapun di luar sana dapat membuatnya, sehingga membantu banyak orang dengan kasus serupa,” katanya.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait