Hoaks Soal Vaksin Covid-19: dari Mengubah DNA Sampai Menyebabkan Kemandulan

Redaksi | 10 September 2021 | 11:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ada banyak rumor atau mitos atau informasi tak benar beredar terkait vaksin Covid-19. Beberapa hoaks itu bisa membuat cemas. Tapi jangan langsung percaya informasi yang belum jelas sumber dan kebenarannya. Agar tidak terjebak gosip dan hoaks,  berikut ini beberapa hoaks seputar vaksin Covid-19 yang dikutip dari laman resmi Covid19.go.id. 

1. Bisa Menyebabkan Kemandulan

Ada gosip menyebut vaksin Covid-19 yang disuntikkan akan menimbulkan risiko infertilitas atau gangguan berupa kemandulan bagi wanita. Ahli vaksin dan spesialisasi dalam bidang epidemiologi pneumokokus, Dr. Katherine O'Brien mengatakan bahwa vaksin yang diberikan tidak menyebabkan kemandulan. “Tidak ada vaksin yang menyebabkan kemandulan,” kata Kate dalam sesi wawancara Episode 24 tentang Vaccine myths vs science bersama World Health Organization (WHO).

2. Mengubah DNA

Ada juga hoaks yang mengatakan vaksin Covid-19 bisa mengubah DNA. DNA (Deoxyribonucleic Acid) yang merupakan materi genetik yang menentukan sifat dan karakteristik fisik seseorang disebut akan berubah setelah vaksin Covid-19. Menanggapi rumor ini, Kate yang juga ahli epidemiologi dan dokter penyakit menular mengatakan, tidak mungkin vaksin dapat mengubah DNA seseorang. “Kami memiliki dua vaksin sekarang yang disebut sebagai vaksin mRNA, dan tidak mungkin mRNA dapat berubah menjadi DNA sel manusia kita,” kata Kate.

3. Mengandung bahan kimia Berbahaya

Mitos lain yang cukup membuat resah adalah vaksin Covid-19 mengandung bahan kimia berbahaya. Kate menegaskan, ini mitos besar. Vaksin sudah dipastikan aman. Semua komponen vaksin diuji untuk memastikan, termasuk dosis, aman untuk manusia. Setiap vaksin melewati evaluasi keamanan untuk memastikan aman sebelum digunakan di masyarakat.

Begitulah beberapa mitos soal vaksin Covid-19. Saat ini pemerintah tengah gencar melakukan vaksinasi agar segera tercipta kekebalan komunitas. Vaksinasi diyakini sebagai salah satu cara mengalahkan pandemi Covid-19.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait