Demi Anak, Fandy Christian Beralih ke Rokok Elektrik

Ari Kurniawan | 5 Oktober 2019 | 08:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kebiasaan merokok Fandy Christian jauh berkurang. Bintang film "Aku, Kau, & KUA" itu merasa terbantu produk alternatif yang biasa disebut rokok elektrik alias vape.

Sebelumnya, dalam sehari, setidaknya Fandy bisa menghabiskan satu bungkus rokok. Ketika sang anak, James Nathaniel Christian Halomoan, lahir, dirinya langsung berpikir keras. Bagaimana cara supaya bisa mengurangi atau bahkan berhenti merokok.

Maka, sebagai langkah awal, suami dari Dahlia Poland menyiasati efek negatif dari asap rokok. Caranya, beralih ke rokok elektrik atau vape. "Sebenarnya karena ada bayi, jadi pengen lebih steril di ruangan. Kalau rokok kan baunya menyengat ya, lebih nempel di mana-mana," cerita Fandy Christian, kepada wartawan, Rabu (2/10). 

Pada Mei 2018, Fandy Christian sempat membuat heboh publik. Ketika itu dirinya kedapatan menghisap vape di dalam pesawat. Fandy diamankan oleh petugas bandara Lombok Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. 

Kejadian tersebut membawa trauma tersendiri bagi Fandy. "Gara-gara itu sempat berhenti nge-vape. Baru sekarang-sekarang mulai lagi," kata dia. 

Terkait vape, sempat terjadi simpang siur tentang efek penggunaannya. Fandy sendiri tidak terlalu ambil pusing. Fandy yakin kesehatannya tetap terjaga selama bisa menerapkan pola hidup yang baik. 

"Balik lagi, selama bisa menjaga lifestyle, aman-aman aja sih. Kalau (vape) merugikan banyak pihak, nggak mungkin jadi hal yang legal. Pasti dianggap ilegal," bilang Fandy. 

Fandy Christian saat ini memutuskan untuk menetap di Bali dan menjalankan beberapa bisnisnya. Selain istirahat cukup dan olahraga, aktor 33 tahun itu selalu menjaga pola makan, dan menyempatkan waktu untuk berolahraga. 

"Umur udah nambah, metabolisme tidak sebaik umur belasan. Jadi harus tahu pola hidup benar. Contoh, saya kalau malam udah mulai ngurangin karbo. Olahraga harus, " tandasnya.

Pengalaman Fandy Christian sejalan dengan hasil penelitian di Inggris yang membuktikan vape mampu mengurangi dan bahkan meninggalkan kebiasaan merokok. Temuan tersebut merupakan hasil riset panjang yang dilakukan Action on Smoking and Health (ASH), dirilis pada 24 September 2019.

Data ASH mengungkapkan, sekitar 3,6 juta orang di Inggris merupakan pengguna vape dengan status mantan perokok pada 2019. Sementara itu, berdasarkan data kantor pusat statistik nasional, terdapat sekitar 7,2 juta perokok di Negara tersebut pada tahun 2018. 

Dari total pengguna vape, sebanyak 54,1 persen di antaranya adalah mantan perokok. ”Survei ASH Smokefree GB (Great Britain) adalah survei penggunaan e-cig (vape) terpanjang yang berjalan. Memberikan bukti paling mutakhir yang tersedia tentang bagaimana vaping berkembang di Inggris,” ungkap Ann McNeill, Profesor Kecanduan Tembakau di King's College London, dalam siaran pers yang dipublikasikan melalui situs resmi ASH.

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait