Cerita Camel Petir Soal Kesibukan Barunya di Dunia Politik

Ari Kurniawan | 2 November 2020 | 08:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Penyanyi dan politikus Camel Petir kini punya kesibukan baru. Bukan hanya sibuk beraktivitas di partai politik, pemilik nama lengkap Camelia Panduwinata Lubis itu juga menjabat sebagai Bendahara Umum di organisasi yang bernama KITA (Kerapatan Indonesia Tanah Air).

Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Camel bersama KITA menghelat Munas (Musyawarah Nasional) di Hotel Preanger, Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/10). Di Munas tersebut, Camel juga sekaligus berperan sebagai Ketua Panitia Penyelenggara.

"Munas ini diikuti oleh perwakilan dari sejumlah wilayah di Indonesia. Ada dari Medan, Banten, Cirebon, Jogjakarta, Pontianak, Papua, Bandung, Kupang, dan Jakarta. Di Munas ini KITA mengemas program yang bakal dijalankan oleh seluruh anggota. Para perwakilan daerah akan membawa program tersebut ke daerahnya masing-masing," ujar Camel, di sela Munas.

Camel Petir mengungkapkan harapannya agar ke depan KITA yang diketuai KH Maman Imanulhaq dan Sekjen Ayeb Zaki tersebut bisa menjadi semacam mitra bagi pemerintah dalam membangun negara ke arah yang lebih baik lagi. Camel yang dikenal sebagai seorang artis, politikus, dan pengusaha di bidang alat berat ini pun optimistis, pemerintah Indonesia ke depan bisa lebih sukses dalam membangun bangsa.

Camel bercerita, di sela kegiatan Munas, para peserta juga diajak berjalan kaki dari Hotel Grand Preanger Jalan Asia Afrika menuju Gedung Majestik di Jalan Braga, dalam kegiatan yang bertema “Historical Walk at Asia Afrika”.

"Munas ini digelar sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda dan 100 tahun Gedung Majestik. Kita juga melakukan Historical Walk at Asia Afrika. Karena seperti yang kita ketahui, Jalan Asia Afrika di Bandung menyimpan sejarah masa lalu Bangsa," tutur lulusan S2 Komunikasi Politik kelahiran Medan, 27 Oktober 1985 ini.

Wanita yang pernah menjadi Duta Seni Budaya Asean di Kamboja untuk Indonesia dan Sekerataris logistik Tim Kampanye Nasional Jokowi - Maruf Amin ini berharap, dari Munas yang baru pertama kali digelar ini nantinya bakal terus eksis demi kebangkitan bangsa.

"KITA hadir di samping pemerintah untuk mendukung upaya dalam membangun bangsa. Ini adalah momen yang tepat, apalagi di momen Hari Sumpah Pemuda. Semoga kita semua bisa bersatu dan menyamakan visi, agar bangsa Indonesia bisa lebih baik lagi ke depannya," pungkas Camel Petir.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umun KITA, KH Maman Imanulhaq, mengungkapkan Munas ini membahas visi Indonesia KITA, refleksi satu tahun Jokowi-Amin, serta mendengar laporan dari 45 Dewan Perwakilan KITA dari seluruh Indonesia. Laporan akan disampaikan perwakilan dari Medan, Banten, Cirebon, Jogjakarta, Pontianak, Papua, Bandung, Kupang, dan Jakarta.

Sementara itu Ketua Majelis Hikmah KITA, Taufik Rahzen, menyampaikan bahwa ini wacana budaya bertema “Menenun Keselarasan Besar: KITA, Cita, Cipta”.

Taufik Rahzen menyatakan, saat ini bangsa Indonesia sedang menenun kembali kesadarannya. Kain sosial yang digunakan selama ini, kian lusuh dan tersobek. Kain budaya yang dirajut turun temurun dari generasi ke generasi, kini terbilas oleh wabah, tercemar oleh kecemasan dan kehilangan asa. Putus asa, kita membutuhkan pakaian yang baru.

“Kita hadir di tempat ini, sesungguhnya sedang menenun kembali kesadaran baru, dengan corak dan pola yang belum ada bentuknya. Pola yang disusun bersama, mencari corak sambil bekerja, menjahit sambil memakainya. Normalitas baru membutuhkan moralitas baru. Sebagaimana kewajaran baru memerlukan tata-ajar dan ajaran baru,” tutup Taufik.

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait