Ernest Prakasa Cabut dari SUCI, Alasannya Bukan Karena Ada Dendam Pribadi

Indra Kurniawan | 17 September 2022 | 20:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ernest Prakasa memutuskan cabut dari kursi juri acara Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) di Kompas TV. Keputusan tersebut memunculkan gosip tak sedap. Ernest disebut anti aturan baru yang diterapkan di SUCI saat ini.

Melalui Instagram, Jumat (16/9), Ernest Prakasa membagikan video berdurasi 1,5 menit yang berisi klarifikasi cabutnya ia dari juri SUCI. Dia menyatakan keputusannya terkait diperbolehkannya materi tebak-tebakan di ajang kompetisi sebesar SUCI.

"Gue enggak keberatan kalau orang enggak setuju sama gue, tapi gue enggak bisa diam aja kalau di-framing atau dipelintir keluar konteks. Jadi izinkan gue sedikit menjelaskan soal kenapa gue enggak mau lanjut jadi juri di SUCI," jelas Ernest.

 

"Alasan gue cabut kan sangat sangat sangat sederhana, gue merasa di panggung Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV, tebak-tebakan itu tidak fair untuk kontestan lain yang tidak menggunakan," ungkap alumnus SUCI 2011.

Tebak-tebakan dirasa komedian sekaligus sutradara film ini tidak adil digunakan untuk kompetisi. Lain cerita di luar kompetisi, bebas-bebas saja menurut pandangannya.

"Apakah adil di saat komika lain, yang gue ingat zaman-zaman gue ikut SUCI, kayak apa effort kita bikin beat gitu, tiba-tiba di-sainginnya sama tebak-tebakan. Gue merasa itu tidak adil," kata Ernest.

"Kenapa? Karena itu gampang. Karena itu adalah bagian dari kearifan lokal kita, bercandaan lokal kita, gampang gitu bikinnya," lanjutnya.

Herannya keputusannya hengkang berbuntut gosip miring. Ernest disebut anti tebak-tebakan dan memiliki dendam pribadi dengan Gautama, kontestan SUCI yang menggunakan tebak-tebakan.

"Cuma yang gue bingung mungkin ada sebagian yang enggak ngerti gitu, dan nangkapnya di luar konteks, dibilang gue anti tebak-tebakan. Ngapain gue anti tebak-tebakan, karena konteksnya kompetisi aja. Karena kita lagi kompetisi SUCI gitu," Ernest kembali menegaskan.

"Gue enggak punya dendam pribadi, gue enggak antipati terhadap teknik tertentu di dunia nyata. Dunia nyata tuh peraturannya cuma satu, kalau stand up jangan nyolong beat orang, udah itu aja, lo pakai teknik apa kek, suka-suka gitu," tambahnya.

"Tapi kalau di kompetisi, gue merasa tidak adil. Simpel banget itu doang sebenarnya poinnya," lagi, Ernest menegaskan.

SUCI tahun ini memasuki musim ke-10. Duduk di kursi juri Pandji Pragiwaksono, Raditya Dika, Abdel Achrian, Komeng, dan Celine Evangelista. Sebagai pembawa acara adalah trio GJLS: Rigen, Hifdzi Khoir, dan Ananta Rispo.

(ind)

 

Penulis : Indra Kurniawan
Editor: Indra Kurniawan
Berita Terkait