Resensi Film 21 BRIDGES: Antara Penegak Hukum, Kurir Narkoba dan Intrik Kotor

Panditio Rayendra | 26 November 2019 | 10:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Film 21 Bridges yang bergenre action thriller, siap tayang di bioskop Indonesia. Film 21 Bridges dibintangi oleh Chadwick Boseman, yang dikenal lewat Black Panther.

Chadwick Boseman berperan sebagai Andre Davis, seorang detektif di kepolisian New York. Davis dikisahkan beberapa kali menghabisi nyawa penjahat yang membunuh polisi. Ayah Davis juga seorang polisi, saat ia masih kecil, sang ayah tewas dibunuh penjahat.

Davis ditunjuk untuk menangani kasus narkoba, di mana dalam aksinya si kurir telah membunuh tujuh orang polisi. Davis diminta bermitra dengan Frankie Burns (Sienna Miller) dari BNN untuk menyelesaikan kasus ini. 

Memiliki beda pandangan terkait strategi menangkap pelaku, Davis banyak berdebat dengan FBI dan McKenna (J. K Simmons), Kapolsek setempat. Mencegah pelaku keluar dari Manhattan, Davis meminta agar seluruh 21 jembatan yang menghubungkan Manhattan dengan wilayah lain, ditutup. Setelah melalui perdebatan, permintaan Davis dikabulkan, namun ia hanya diberi waktu sampai pukul 05.00.

Sementara di tempat lain, Michael Trujillo (Stephan James) dan Ray Jackson (Taylor Kitsch) si kurir narkoba, berusaha melarikan diri. Mereka sendiri merasa tidak nyaman karena merasa dijebak, mengingat jumlah kokain yang harus diambil jauh lebih besar dari yang diperintahkan. Aksi polisi yang brutal dan menyerang tak sesuai prosedur pun membuat Michael dan Ray harus pontang-panting bertahan hidup.

Adegan aksi dan ketegangan yang ditawarkan 21 Bridges cukup menghibur. Memang, dari segi cerita, film yang naskahnya digarap Adam Mervis dan Matthew Michael Carnahan ini sudah sering diangkat film aksi era 90-an. Tema serupa kini kerap ditemui di serial televisi episodik produksi Amerika Serikat macam FBI atau Hawaii Five O. Sang sutradara, Brian Kirk, dikenal sebagai sutradara serial televisi, di antaranya Murphy's Law, The Tudors, Dexter, sampai Game of Thrones.

21 Bridges berusaha memunculkan kesan dramatis lewat dialog yang kerap memakai kalimat puitis, namun tak seberapa efektif. Duka akibat sang ayah meninggal saat bertugas, atau hubungan Davis dengan ibunya yang kondisi psikologisnya terganggu, tak dieksplor lebih dalam. Meski demikian, 21 Bridges memiliki ritme yang cepat dan adegan aksi yang seru, sehingga durasi 110 menit terasa singkat.

(ray / ray)

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait