Resensi Film CATS: Senandung Cetar, Emosi Datar

Panditio Rayendra | 27 Desember 2019 | 04:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - FILM Cats yang dibintangi aktor dan aktris terkenal dari berbagai angkatan, hadir di bioskop Indonesia. Aksi Judi Dench, Ian McKellen, Idris Elba, Jennifer Hudson, James Corden hingga Taylor Swift, bisa ditonton di film ini.

Cats mengisahkan perjalanan seekor kucing betina bernama Victoria (Francesca Hayward), yang dibuang oleh pemiliknya di sebuah sudut jalanan kota London, Inggris. Victoria lantas berkenalan dengan kucing yang ada di sana; Mr Mistoffelees (Laurie Davidson), Munkustrap (Robbie Fairchild), dan Cassandra (Mette Towley). Victoria diberi tahu soal acara tahunan Jellicle Ball, di mana banyak kucing berkompetisi untuk mendapat kesempatan ke Heaviside Layer dan diberi kehidupan baru. Old Deuteronomy (Judi Dench) yang akan menentukan siapa kucing yang layak mendapat kesempatan itu.

Victoria harus bersaing dengan sejumlah kucing yang memiliki bakat masing-masing, di antaranya Jeanyanydots (Rebel Wilson), Rum Tum Tugger (Jason Derulo), Bustopher Jones (James Corden), Skimbleshanks (Steven McRae), Gus (Ian McKellen) dan Macavity (Idris Elba). Karakter yang terakhir ini siap melakukan segala cara agar bisa ke Heaviside Layer.

Cats merupakan adaptasi dari pertunjukan musikal berjudul sama karya Andrew Lloyd Webber. Sutradara Tom Hooper seolah memboyong panggung teater di film Cats. Alunan lagu mendominasi film yang berdurasi 110 menit. Pada bagian awal, saya merasa cukup terhibur dengan tarian dan musik yang menggelegar. Namun lama kelamaan, hal ini terasa membosankan karena konflik yang hendak dibahas seolah tenggelam oleh nyanyian dan tarian. 

CGI yang digunakan dalam film ini terlihat kurang konsisten. Terkadang terlihat gemerlap dan realistis, namun sering pula tampak tidak rapi dan menghambat emosi yang hendak ditunjukkan oleh karakternya. Bahkan ada penggambaran binatang, seperti kecoak, yang terlihat menggelikan – kalau tidak mau dibilang menjijikkan. Film yang naskahnya digarap oleh Lee Hall dan Tom Hooper ini juga gagal meng-highlight momen krusial. Setiap ganti adegan, terasa tidak continue. Seperti melihat panggung yang set-nya diubah untuk keperluan adegan berikutnya. Jika menonton teater tidak masalah, namun ketika diterapkan di film, membuatnya seperti jumping dan mengganggu. Lagu atau koreografi yang seharusnya bisa membuat dramatisasi lebih terasa, justru meredupkan momen-momen penting yang tersaji di film Cats.

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait