Perupa Berusia 51 Tahun Asal Yogyakarta Raih Penghargaan Painting of The Year  

Redaksi | 20 Oktober 2022 | 03:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Farhan Siki, perupa berusia 51 tahun dari Daerah Istimewa Yogyakarta meraih penghargaan atas lukisannya yang berjudul Build, Destroy, Rebuild (The Modern Sisyphus) dalam ajang UOB Painting of the Year (POY) (Indonesia) 2022.

Farhan berharap, melalui karya seninya orang dapat merenungkan kembali tujuan hidup, berkaca kepada kesalahan-kesalahan di masa lalu, serta menemukan tujuan hidup di tengah ketidakpastian dan perubahan pesat di seluruh penjuru dunia.

Inspirasi sang perupa datang proses ketegangan geopolitik yang menghancurkan infrastruktur dan menghambat pertumbuhan ekonomi dan sosial, dan proses pembangunan kembali setelahnya demi berlanjutnya peradaban manusia, serta diulanginya keseluruhan siklus tersebut. 

Ia mengatakan, “Karya seni saya memberi penekanan pada sejarah peradaban dunia dan bagaimana pembangunan tempat untuk bermukim yang nyaman dan layak selalu mendapat ancaman dari kehancuran akibat tangan-tangan manusia. Ini seperti analogi Sisyphus, tokoh dalam mitologi Yunani, yang dikutuk selamanya untuk terus mendorong batu ke atas bukit, namun batu itu jatuh tiap kali ia hampir mencapai puncak. Sebagai seorang perupa profesional, saya berharap dapat mengingatkan orang lain bahwa kehidupan memang sering kali penuh dengan perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tapi juga dapat mempersiapkan diri kita untuk menemukan tujuan yang bermakna dalam hidup.” 

Karya Farhan berhasil mengesankan panel juri yang terdiri dari perupa profesional ternama, yakni Dr Agung Hujatnika, kurator seni independen dan dosen di Fakultas Seni dan Desain Institut Teknologi Bandung; Farah Wardani, kurator seni dan anggota Komite Seni Visual Dewan Kesenian Jakarta; serta Syagini Ratna Wulan, seorang perupa kontemporer.

Berkomentar mengenai karya seni yang menjadi pemenang, Dr Agung menyatakan, “Dengan menggunakan teknik cetak stensil, sang perupa menunjukkan konsep artistiknya yang kuat untuk menciptakan sejumlah lapisan gambar yang berulang kali ditumpuk untuk  menyampaikan sebuah pesan. Ia juga mampu menyoroti konteks filosofis, kejadian-kejadian yang terjadi di dunia, serta pengalaman sehari-harinya di sekitarnya melalui karya seni, untuk membuat penikmat karya seni memahami bahwa siklus membangun, menghancurkan, dan membangun kembali juga hadir di sekitar mereka.”

Sebagai pemenang ajang UOB POY (Indonesia) 2022, Farhan berhak mendapatkan hadiah uang tunai senilai Rp250 juta. Karya seninya akan diikutsertakan untuk bertanding dengan karya seni dari Malaysia, Singapura, dan Thailand dalam ajang UOB Southeast Asian POY Award yang akan diumumkan pada boleh November 2022. Siki juga berkesempatan untuk mengikuti program residensi selama satu bulan di Fukuoka Asian Art Museum di Jepang. 

Selain itu, untuk Kategori Perupa Pendatang Baru, Revaleka, seorang perupa berusia 20 tahun dari Bandung, Jawa Barat, memenangkan penghargaan atas lukisannya yang berjudul Make a Wish II. Ia terinspirasi sebuah foto lawas keluarganya dengan warna-warnanya yang dapat memantik emosi nostalgia dari penikmat seni. Karya seninya juga mempertanyakan hubungan rumit antara citra fotografi dengan lukisan realistik.  

“Seni rupa telah menjadi tolak ukur kemajuan sebuah bangsa. Kita patut berbangga akan kreativitas pelaku kreatif seni rupa Indonesia karena di tengah gelombang pandemi tahun 2022, rekan-rekan kita mampu menggeliatkan semangat berkarya,” tambah Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait