Mengungkap Sisi Lain Aktor Saif Ali Khan Pangeran ke-10 Pataudi, Suami Kareena Kapoor

Vallesca Souisa | 22 Maret 2021 | 13:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pataudi, kota indah yang terletak di kaki bukit Aravali, distrik Gurgaon, India. Kota ini menyimpan banyak cerita tentang kehidupan seorang Muhammad Saif Ali Khan yang kini dikenal sebagai seorang aktor , pengusaha, dan suami dari Kareena Kapoor. 

Di kota inilah Saif lahir dan tumbuh besar, di dalam keluarga Pangeran Pataudi, keturunan Bangsawan di India. Saif sendiri adalah Pangeran ke-10, dari silsilah kerajaan kecil di kota ini, sebelum India merdeka. Saif dinobatkan menjadi Nawab Pataudi setelah ayahnya, Mansoor Ali Khan, Nawab Klan Pataudi, meninggal pada 2011. Setelahnya, Saif dinobatkan sebagai kepala rumah kerajaan Bhopan, pewaris istana Pataudi, dengan gelar Nawab of Pataudi. 


Saif Ali Khan dinobatkan menjadi Nawab Pataudi setelah ayahnya, Mansoor Ali Khan meninggal dunia pada tahun 2011. Mansoor Ali Khan adalah Nawab ke-10 dari klan Pataudi—juga seorang pemain kriket nasional India. Setelah penobatannya, ia mendapatkan gelar Nawab of Pataudi, Kepala Rumah Kerajaan Bhopal
Meski tidak memiliki kedudukan secara legal di kota Pataudi, tapi nama Saif Ali Khan dan keluarganya sangat dihormati di sana. Mereka masih dianggap sebagai klan kerajaan walau tidak memiliki kekuasaan di pemerintahan kota Pataudi.

 

ASAL MUASAL KELUARGA BANGSAWAN PATAUDI

Sebelum menjadi kota penguasa kota Pataudi, keluarga ini adalah bagian dari kerajaan Bhopal yang terakhir dipimpin oleh leluhur Saif, Hamidullah Khan. Bhopal sendiri adalah negara yang menganut sistem kepangeranan dan dipimpin oleh seorang Nawab.
Tidak hanya seorang Nawab yang bisa menjadi pemimpin di Bhopal. Perempuan pun bisa, dan mereka menyebut pemimpin perempuan dengan panggilan Begum, dengan nama resmi Nawab Begum dari Bhopal.
Pada tahun 1707, Dost Muhammad Khan Bahadur menemukan kawasan Bhopal dan memimpin di sana sampai tahun 1728. Kekuasaan kerajaan Bhopal diwariskan secara turun-temurun, sampai akhirnya sampai di tangan Saif Ali Khan.

TIDAK ADANYA PENGAKUAN PEMERINTAH

Gelar Nawab yang digenggam oleh Saif Ali Khan sudah tidak lagi diakui pemerintah India sejak tahun 1971. Ayahnya, Mansoor Ali Khan adalah pemimpin terakhir di negara kepangeranan Pataudi yang memerintah antara tahun 1952 sampai 1971.
Setelah itu, gelar kebangsawanan ini hanya menjadi sebuah simbol di kawasan tersebut. Dan seluruh keluarga sepakat untuk terus mewariskan gelar ini untuk melanjutkan tradisi keluarga.

DIWARISKAN ISTANA KELUARGA

Setelah upacara penobatan yang dilangsungkan di istana leluhur Pataudi, Saif Ali Khan tidak hanya mendapatkan gelar Nawab saja. Ia juga mendapatkan properti warisan keluarga yang tersebar di berbagai tempat, juga wajib menjaga kepercayaan seperti yang sudah dilakukan oleh ayahnya.
Mansoor Ali Khan mewariskan beberapa istana keluarga, salah satunya sudah direhab menjadi hotel ternama di India. Rumah leluhur, layanan sosial dan sebuah Rumah Sakit mata. Mansoor sendiri sebelah matanya buta setelah mengalami kecelakaan mobil saat ia berusia 20 tahun.

BENTROK DENGAN PEMERINTAH, BISA KEHILANGAN WARISAN?

Setelah kematian Hamidullah pada tahun 1960, pemerintah India mengakui putri keduanya, Sajida (nenek Saif) sebagai penerus tahta. Sajida menikah dengan Iftekhar Ali Khan yang kemudian menjadi Nawab ke-8 keluarga Pataudi.
Namun proses pewarisan tahta ini tidak bisa diterima oleh ibu dan dua saudara perempuan Sajida. Mereka memperjuangkan kepemilikan properti keluarga Pataudi di Pengadilan Pradesh pada tahun 1972. Mereka juga mengajukan keberatan atas penobatan putra Sajida, Mansoor Ali Khan sebagai Nawab Pataudi.
Tidak hanya Mansoor yang mengalami masalah dengan warisan keluarga. Saif Ali Khan juga kini tengah menjalani perseteruan yang sengit dengan pemerintah India. Ia terancam kehilangan warisan leluhurnya yang bernilai ratusan miliar rupiah setelah pemerintah India memutuskan untuk tak mengakuinya sebagai pewaris asli dari pangeran terakhir Kerajaan Bhopal, Hamidullah Khan.
Bulan Februari 2015 silam pemerintah India meminta kepada Saif untuk menunjukkan bukti bahwa ia adalah pewaris asli dari Hamidullah Khan. Pemerintah meminta bukti salinan dari perjanjian merger yang ditandatangani oleh Hamidullah Khan dan pemerintah India pada tahun 1949.
Jika Saif tidak bisa menunjukkan surat ini, maka pemerintah akan mengambil asetnya dengan pasal perampasan properti milik musuh. Pasal ini ada setelah perang India - Pakistan yang berlangsung pada tahun 1965.
Sampai sekarang perang antara Saif dan pemerintah masih berlangsung. Akankah Saif kehilangan aset dan propertinya?


 

Penulis : Vallesca Souisa
Editor: Vallesca Souisa
Berita Terkait