Donasi IU Untuk Anak Korban Kebakaran Sokcho Dicibir, Ini Penjelasan Penyalur

Rizki Adis Abeba | 10 April 2019 | 19:20 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Bencana kebakaran hebat yang melanda Provinsi Gangwon tepatnya di daerah Sokcho pada 5 April lalu membuat para selebriti Korea berbondong-bondong memberikan donasi. IU menjadi selebriti dengan jumlah donasi paling besar, sebanyak 100 juta won atau senilai 1,23 miliar rupiah melalui lembaga ChildFund Korea.

Sayangnya maksud baik IU disalahartikan oleh sebagian warganet. Mereka mencibir IU punya maksud lain di balik donasi tersebut karena mereka menilai sumbangan yang ditujukan untuk korban anak-anak itu tidak tepat. Mereka mengatakan bahwa kebakaran tersebut tidak berimbas pada area sekolah dan juga tidak ada korban anak-anak.

Menanggapi isu miring tersebut, pada Rabu (10/04) pihak ChildFund Korea sebagai yayasan yang menyalurkan donasi dari IU memberikan penjelasan. Sehari setelah kebakaran di Provinsi Gangwon pada 5 April, ChildFund Korea mengunjungi lokasi kebakaran untuk mengetahui bagaimana bencana itu mempengaruhi anak-anak.

“Secara khusus, kami menemukan bahwa empat keluarga yang kami bantua benar-benar kehilangan rumah mereka dalam kebakaran, dan sebagian besar keluarga lainnya telah dievakuasi ke tempat penampungan karena khawatir akan kerusakan lebih lanjut,” ungkap perwakilan ChildFund Korea.

Dijelaskan pula bahwa IU adalah salah satu donatur ChildFund Korea, namun ini bukan satu-satunya organisasi yang dia dukung. IU juga menyumbangkan dana untuk membantu pengembangan sekolah lamanya, SMA Wanita Dongduk, pusat dukungan bagi tuna rungu, Yayasan Harapan Seungil, serta berbagai LSM lain.

“IU dan juga banyak lainnya menyumbang ke organisasi kami untuk membantu anak-anak dan keluarga yang telah trauma dengan kehancuran mendadak yang disebabkan oleh kebakaran Provinsi Gangwon,” jelas pihak ChildFund Korea.

Pihak ChildFund Korea juga menyayangkan jika maksud baik IU disalahartikan oleh sebagian orang. Sebab berita-berita negatif seperti ini akan memberikan dampak buruk dan menghambat bantuan bagi anak-anak yang membutuhkan.

“Kebohongan dan informasi tanpa dasar yang disebarkan di komunitas daring, terlepas dari kebenaran, akan meningkatkan tingkat ketidakpercayaan dalam kegiatan donasi dan secara negatif memengaruhi budaya memberi. Pada akhirnya, ini bahkan dapat mengakibatkan anak-anak tidak bisa menerima bantuan yang mereka butuhkan,” urai ChildFund Korea.

“Kami meminta dukungan dan dorongan dari semua orang untuk anak-anak yang melalui masa-masa sulit akibat bencana kebakaran. ChildFund Korea akan memikirkan anak-anak terlebih dahulu. Terima kasih,” pungkasnya.

(riz / ray)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor: Rizki Adis Abeba
Berita Terkait