Diminta Batalkan Hak Paten Merk BTS, Perusahaan Dreams Korea Tak akan Tinggal Diam

Rizki Adis Abeba | 20 November 2019 | 23:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Perusahaan kosmetik Dreams Korea menghadapi gugatan hukum yang dilayangkan agensi Big Hit Entertainment pada 17 Oktober lalu. Agensi yang menaungi grup BTS itu meminta Dreams Korea untuk membatalkan hak paten merk dagang BTS yang sudah digunakan sebagai merk dagang produk kosmetik Back To Sixteen sejak 2014 silam.

Menghadapi gugatan ini, pihak Dreams Korea menyatakan, “Di bagian bawah labelnya tetap ditulis Back To Sixteen, jadi ini tidak menjadi masalah,” tukasnya. Mereka juga berargumen, penggunaan merk Back To Sixteen dengan akronim B.T.S sudah mereka gunakan sejak grup BTS belum dibentuk.

Sayangnya, popularitas grup BTS lebih terkenal ketimbang merk kosmetik mereka sehingga banyak orang salah paham bahwa mereka lah yang mengambil nama tersebut. Untuk itu, pihak Dreams Korea tidak akan tinggal diam dan akan melakukan upaya perlawanan terhadap Big Hit Entertainment.

“Kami telah membeli URL untuk Back To Soxteen pada 2012. Ini adalah merk yang sudah ada sejak lama dan tidak ada hubungannya dengan BTS. Merknya tidak terkenal secar adomestik karena ini diciptakan dengan fokus pada ekspor, namun setelah BTS menjadi terkenal, Big Hit Entertainment mengajukan gugatan penggunaan nama merk terhadap kami. Kami akan melakukan tindakan untuk mempertahankannya karena kami yakin ini tidak adil,” lanjut perwakilan Dreams Korea.

Melihat perseteruan Big Hit Entertainment dengan Dreams Korea, seorang pengacara terkenal Korea mengatakan ada kemungkinan Dreams Korea akan kehilangan hak paten atas nama BTS.

“Tujuan dari merek dagang adalah untuk mencegah kerugian pada konsumen. Bahkan jika Dreams Korea telah mendaftarkan merek dagang sebelum BTS menjadi terkenal, itu tetap bisa menjadi masalah karena mereka menggunakan tulisan 'BTS' tanpa titik. Ada kemungkinan merek dagang mereka akan dibatalkan karena berpotensi membingungkan konsumen,” jelas sang pengacara.

(riz)

 

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor: Rizki Adis Abeba
Berita Terkait