Perlukah Belahan Dada Artis Wanita Disensor? Ini Jawaban 95 Persen Peserta Polling

Panditio Rayendra | 6 Januari 2015 | 17:09 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - AKTRIS Tiongkok Fan Bingbing tidak hanya piawai berakting.

Aktris yang mulai dikenal lewat serial Putri Huan Zhu ini, belakangan memiliki rumah produksi. Serial The Empress of China yang diproduseri dan dibintanginya, yang tayang mulai 21 Desember 2014 di Tiongkok, mencatat rekor baru dalam perolehan rating serial drama.

Baru seminggu, tiba-tiba serial ini berhenti tayang. Meski pihak Hunan TV, stasiun penayang, beralasan ada masalah teknis, penonton menduga vakumnya The Empress of China berkenaan dengan eksploitasi belahan dada pemeran wanita.

Libur tayang empat hari, serial yang juga dibintangi Aarif Lee (Aarif Rahman), Janine Chang, Viann Zhang dan Kathy Chow ini kembali tayang pada 1 Januari 2015. Benar saja, setelah tayang lagi, setiap pemeran wanita berdialog, gambar mendadak close-up / zoom-in pada bagian kepala.

Situs Sina Weibo pun menggelar polling, apakah belahan dada pemeran wanita perlu disensor?

Diwartakan Asia One, Selasa (6/1), hampir 95 persen peserta polling menjawab tidak perlu. Hanya sekitar 5 persen yang setuju dengan sensor belahan dada wanita.

Perlu diketahui, regulasi sensor di Tiongkok cukup ketat. Adegan seks, tema LGBT, juga isu politis, tidak diperbolehkan muncul di film, serial, atau lagu.

Terlepas dari pro dan kontra, menurut kami untuk ukuran serial historikal Tiongkok, pakaian yang digunakan Fan Bingbing dan pemeran wanita lainnya memang kelewat seksi.

Seperti yang Anda lihat fotonya di halaman ini. Bagaimana menurut Anda?

(ray/gur)

 

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait