Asal Usul Keluarga Meghan Markle Ditelusuri, Ada Fakta Mengejutkan

TEMPO | 16 Mei 2018 | 23:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Meghan Markle, aktris Hollywood yang akan menikah dengan pangeran Harry pada 19 Mei 2018 ini dikabarkan masih mempunyai hubungan kerabat dengan dengan Dr. Henry Howard Holmes. Pengacara Jeff Mudgett, yang juga sepupu kedelapan Meghan Markle, membeberkan yang membeberkan hal ini. Jeff menjelaskan, Holmes adalah kakek buyut mereka. Dia seorang petugas medis sekaligus pemilik hotel di Chicago, Amerika Serikat, pada 1893.

"Saya yakin ratu tidak tahu. Saya tidak bangga mengetahui dia adalah leluhur saya, demikian pula Meghan,” tutur Jeff Mudgett, seperti dikutip The Sun, Selasa, 15 Mei 2018.

Berdasarkan studi yang dilakukan bersama Biro Investigasi AS (FBI), Badan Intelijen AS (CIA), dan Scotland Yard, kata Jeff, Holmes tak lain adalah Jack the Ripper, seorang pembunuh berantai di London, Inggris. "Berdasarkan analisis tulisan tangan. Ternyata dia Jack the Ripper," katanya

Holmes yang bernama asli Herman Webster Mudgett lahir di New Hampshire, Amerika Serikat, pada Mei 1861. Pembunuhannya dimulai setelah pindah ke Chicago pada 1886. Dia lalu mengubah namanya menjadi Henry H Holmes. Di kota itu dia membangun sebuah hotel tiga lantai yang dirancang untuk menjebak dan membunuh tamunya.

Konon kabarnya ada 200 tamu hotel yang dijebak dan dibunuh di hotel yang dijuluki sebagai Pabrik Kematian itu. Tapi Holmes mengaku hanya membunuh 9 orang. Dia juga mengaku pernah membunuh 27 orang di London pada 1888. Di masa itu juga ramai tersiar kabar kisah pembunuhan berantai misterius yang dilakukan Jack The Ripper pada 1888 di Ibu Kota Inggris tersebut.

Saat belajar ilmu kedokteran di Universitas Michigan, Holmes diketahui juga pernah mencuri mayat untuk eksperimen dan membuat klaim asuransi palsu. Penulis Erik Larson mengatakan, Holmes yang disebut-sebut sebagai leluhur Meghan Markle ini seorang psikopat yang lengkap. "Benar-benar tidak memiliki inti moral. Dia akan segera membunuhmu seperti membelikanmu minuman. Dia tidak memiliki rasa benar dan salah," katanya.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait