Will Smith Beberkan Suka Duka Pernikahannya dengan Jada Pinkett
TABLOIDBINTANG.COM - Pernikahan selebiriti kebanyakan kandas ditengah jalan dan berakhir dengan perceraian. Namun pasangan Will Smith dan Jada Pinkett membuktikan mereka dapat mempertahankan pernikahannya lebih dari 20 tahun.
Meski begitu, bukan berarti pernikahan Will Smith dan Jada Pinkett lancar-lancar saja. Banyak hal yang menjadi titik terendah dalam pernikahan tersebut. Bahkan Jada Pinkett disebutkan pernah menangis selama 45 hari berturut-turut.
Dilansir dari Mirror, bintang Men In Black itu mengakui pernikahannya hampir mendekati kehancuran. Hal itu dia ungkapkan di hadapan putrinya, Willow, pada acara Red Table Talk di mana dia hadir sebagai pembicara bersama istrinya.
”Ada masa ketika ibu terbangun dan menangis 45 hari penuh. Saya mulai menulis buku harian,” ungkap Will Smith.
”Itu setiap pagi. Saya pikir itu adalah hal terburuk yang pernah saya rasakan dalam pernikahan kami. Aku gagal total,” tambahnya lagi.
Bagi Will Smith dan Jada Pinkett, pernikahan bukanlah hal yang mudah untuk dijalani. Apalagi, usia pernikahan mereka sudah lebih dari 20 tahun.
”Kamu tidak bisa bilang pernikahan itu mudah. Sepertinya pernikahan adalah hal yang paling sulit, melelahkan, hal menyiksa yang pernah kita alami dalam hidup kita. Dan kamu tahu, kita bukan orang yang menyerah untuk itu,” katanya.
Will Smith mengungkapkan rahasia untuk mempertahankan pernikahan. ”Kami tidak pernah bekerja bareng selama ini. Kami kerja sendiri-sendiri, dan kemudian menunjukkan diri kami satu sama lain lebih baik daripada sebelumnya,” urainya.
Will Smith juga pernah digosipkan bercerai. Tapi dia bantah semuanya melalui pernyataan resmi di akun Facebooknya. ”Jadi, demi kepentingan yang berlebihan, berulang-ulang, over and over again... Jada dan saya... Tidak bercerai!!!” tulisnya.
Sementara Jada Pinkett saat ditanya tentang kunci pernikahan mereka, dia hanya memiliki chemistry yang baik di banyak hal yang berbeda. ”Kami suka tertawa bersama, kami suka belajar bersama, dan kami saling mencintai. Kami hanya bersenang-senang bersama. Ya, kurasa itulah rahasianya. Kami benar-benar saling mencintai.”
(bun/bin)
