Pangeran William Tak Pernah Bisa Memaafkan Harry Karena Hal Ini

Redaksi | 17 Oktober 2022 | 05:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pangeran William dan Pangeran Harry barangkali tak akan pernah memperbaiki hubungan mereka yang retak.

Pengamat dan penulis Kerajaan Inggris Katie Nicholl berbagi perspektifnya tentang kemunginan rekonsiliasi antara William dan Harry. Kepada Daily Beast, Nicholl mengatakan kecil kemungkinan untuk kedua putra Raja Charles itu berdamai karena William tak akan pernah bisa memaafkan Harry.

“Saat menulis buku, saya berbicara dengan banyak teman mereka serta para abdi dalem dan penasihat yang bekerja dengan mereka di masa lalu, dan ada juga yang masih bekerja untuk mereka,” ujar penulis buku The New Royals: Queen Elizabeth's Legacy and the Future of the Crown.

“Ini adalah situasi yang kompleks. Tetapi ketika Anda mencernanya, saya pikir itu karena William tidak benar-benar bisa memaafkan Harry karena mengabaikan tugasnya. William merasa bahwa banyak dari apa yang telah dilakukan Harry sangatlah tidak sopan," sambungnya.

Nicholl lebih lanjut berkomentar tentang bagaimana ketegangan antara William dan Harry berdampak pada Ratu Elizabeth II. “Keretakan antara saudara-saudara ini bagi Ratu sangat mengecewakan,” bebernya.

Ditanya mengapa tidak ada tanda-tanda hubungan William dan Harry membaik setelah kematian ratu, Nicholl memberikan analisanya.  “Alasan mengapa Anda tidak ada rekonsiliasi yang nyata dan bermakna adalah karena William tahu akan ada buku, akan ada serial Netflix, dan itu pasti akan menimbulkan kontroversi. Itu merugikan keluarga kerajaan,” jelas Nicholl.

“Harry tidak hanya meninggalkan kerajaan; dia juga melemparkan dinamit ke semuanya. William masih tidak percaya itu bisa terjadi."

Menurut Nicholl, Raja Charles ingin kakak beradik itu bisa menyelesaikan masalah mereka. “Memecahkan masalah ini adalah prioritas utama dalam agenda Charles. Saya diberitahu oleh sumber bahwa dia bertekad untuk melakukan semua yang dia bisa untuk membuat perdamaian,” katanya.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait