Di Kehidupan Nyata, Edith Gonzalez Mengaku Tak Semanis Peran-perannya di Telenovela

Ika Nurhayati | 14 Juni 2019 | 14:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Bintang telenovela Edith Gonzalez meninggal dunia pada Kamis (13/6) kemarin. Edith Gonzalez meninggal dunia pada usia 54 tahun setelah tiga tahun berjuang melawan kanker rahim.

Pada 2003 lalu, Tabloid Bintang sempat berkesempatan mewawancari Edith Gonzalez di rumahnya di kawasan Lomas de Chapultepec, Meksiko. Dalam wawancara tersebut, aktris berambut pirang ini mengungkap, sebenarnya kedua orang tuanya, (alm) Efrain Gonzalez dan Ofelia Fuentes, tidak merelakannya bertualang di panggung akting.

Profesi aktris bukan sesuatu yang terpandang di mata mereka. Tapi mau bagaimana lagi. Ke situlah takdir menuntun Edith.  Bakat aktingnya diendus seorang kawan ibunya. "Saat itu saya berusia 5 tahun," aktris yang akan berulang tahun 10 Desember mendatang ini mengenang peristiwa bersejarah yang menentukan masa depannya. "Saya bermain boneka di rumah kawan ibu saya. Dia mengamati cara saya menggerakkan boneka. Dia bilang pada ibu, ‘Anak ini akan jadi aktris.’ Ibu saya tidak setuju. Lalu dia ajak saya dan ibu menonton program musiknya. Di situ, mereka (kru produksi) membutuhkan gadis cilik berambut pirang dan bermata biru. Mereka menunjuk saya, bukan karena saya terampil, tapi karena saya yang satu-satunya memenuhi syarat, hahaha! Tapi penampilan singkat saya itu memuaskan mereka."

Program itulah, Siempre en Domingo, yang menandai debut Edith Gonzalez sebagai aktris. Produser program itu mengharapkan Edith cilik dapat menyertai acaranya yang lain. Ia mengingatkan ibu Edith agar membawakan beberapa foto putrinya. "Waktu itu, ibu saya membalas, ‘Oke, tentu saja.’ Tapi dia lupa. Baru 8 bulan kemudian ia teringat janjinya pada produser itu. Kedatangan ibu disambut makian produser, ‘Kau seharusnya memberikan foto ini dari dulu!’ Dia marah sekali pada ibu saya," dengan mimik geli Edith menggambarkan pertemuan berikut ibunya dengan sang produser.

Sejak awal, orientasi Edith terpusat pada peran baik-baik. Tidak harus yang menonjol, tapi yang meninggalkan kesan bagi pemirsa. "Memainkan peran gadis manis itu luar biasa. Setiap orang menyukai Anda, mereka menyangka Anda semanis peran yang dibawakan," si bungsu dari 2 bersaudara ini mengutarakan alasannya. "Tapi saya sih sehari-hari tidak semanis peran-peran itu. Saya manusia biasa, yang setiap saat mungkin melakukan kesalahan," ia buru-buru menambahkan.

Sebab itulah ia setengah hati bergulat dengan peran si culas Leonela, pengacau hubungan Rosy (Veronica Castro) dan Richard (Guillermo Capetillo) dalam Wild Rose (Rosa Salvaje). "Saya tidak suka peran semacam itu, sungguh," Edith meyakinkan. Hengkangnya Edith dari syuting Wild Rose, yang belum mencapai titik akhir, pada 1987, mengejutkan industri telenovela. Posisinya kemudian digantikan Felicia Mercado.

Apa yang menyebabkan si anak emas ini berulah? "Sebetulnya saya tidak menginginkan peran itu," terang Edith.

"Tapi saya didorong terus. Saya pergi karena merasa tidak dihargai. Tak ada yang peduli, akting saya baik atau buruk. Saat saya memutuskan, ‘Oke, guys, saya cabut,’ barulah perhatian tertuju pada saya. Setiap orang mendadak mengatakan, ‘Oh, kau aktris yang baik, kami tak ingin kau pergi.’ Sejak saya kenal dunia ini pada usia 5 tahun, itulah satu-satunya momen saya berbuat seperti itu."

Di kemudian hari, Edith terbilang selektif pilih telenovela. Ia tak mengharapkan kasus Wild Rose terulang. Ia tidak asal sambar telenovela setiap tahun. Wajarlah sejumlah telenovelanya kemudian disemati label "tak terlupakan."
 

(ika)

Penulis : Ika Nurhayati
Editor: Ika Nurhayati
Berita Terkait