Tak Berlutut, Putri Diana Sempat Anggap Lamaran Pangeran Charles sebagai Candaan

Binsar Hutapea | 28 Agustus 2021 | 18:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pada Februari 1981, Pangeran Charles melamar Putri Diana. Charles melamar Diana setelah bertemu sebanyak 13 kali. Menariknya, Diana sempat mengira lamaran Charles tersebut sebagai lelucon. 

"Saya pergi ke Kastil Windsor dan saya tiba sekitar jam 5 sore dan dia mendudukkan saya dan berkata: 'Saya sangat merindukanmu.' Tapi tidak pernah ada sentuhan apa pun dari dia," kata Diana dalam buku  "Diana: Her True Story — In Her Own Words yang ditulis Andrew Norton. "Dia kemudian berkata: 'Maukah kamu menikah denganku?' dan saya tertawa. Saya berpikir: 'Ini lelucon,' dan saya berkata: 'Ya, oke,' dan tertawa."

Putri Diana tampaknya menilai lamaran itu sebagai candaan karena Pangeran Charles tidak berlutut sebagaimana lazim dilakukan pria-pria Barat saat meminang kekasihnya.

Situasi kemudian berubah ketika Charles berbicara dengan nada serius pada Diana. "Dia menjadi sangat serius. Dia berkata: 'Kamu sadar bahwa suatu hari kamu akan menjadi Ratu.' Dan sebuah suara berkata kepada saya di dalam: 'Kamu tidak akan menjadi Ratu tetapi kamu akan memiliki peran yang sulit.'"

Paham bahwa Charles tak main-main, Diana kali ini mengiyakan lamaran Charles dengan nada yang juga serius. "Setelah itu aku bilang padanya 'Aku sangat mencintaimu, aku sangat mencintaimu'," ujar Diana. 

Putri Diana dan Pangeran Charles menikah pada 29 Juli 1981 di di Katedral St. Paul, Inggris, dalam sebuah prosesi yang megah dan mewah. 

Ada 3.500 undangan yang datang ke upacara pernikahan Putri Diana dan Pangeran Charles. Sementara 600 ratus ribu orang tumpah ruah di jalanan London merayakan pernikahan pasangan ini. Tak cuma itu, diperkirakan ada sekitar 750 juta pasang mata ikut menyaksikan peristiwa historis ini lewat televisi.

Saat menikah, Putri Diana tampil cantik dengan gaun pernikahan dengan ekor sepanjang 7,62 meter. Adapun gaun tersebut disebut-sebut sebagai salah satu baju pernikahan paling indah dan dikenang sepanjang masa. 

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait