Wawancara Daniela Aedo "Carita de Angel": Jauhkah Indonesia dari Meksiko?

Ika Nurhayati | 13 April 2015 | 06:12 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - CARITA de Angel kini sedang tayang di MNCTV.

Telenovela produksi 2000 ini, pada tahun 2003 pertama tayang di Indonesia lewat layar RCTI. Ratingnya sangat bagus, membuat tim Tabloid Bintang Indonesia terbang ke Meksiko untuk meliput secara eksklusif para pemerannya.

Daniela Aedo yang kala itu berusia delapan tahun, memberi ekspresi lucu ketika tahu serial yang dibintanginya sukses di Indonesia. Seperti apa?

Simak petikan artikel yang pernah dimuat Tabloid Bintang Indonesia edisi 627, Minggu Kelima April 2003.

Usai merampungkan partisipasi dalam Vivan los Ninos!, Dani belum pasang rencana main telenovela lagi. Nicandro Diaz, produser yang menggandengnya dalam CA dan Vivan los Ninos!, belum menelurkan telenovela anak-anak baru. Agar aktingnya tidak merosot, Dani melibatkan diri dalam program anak-anak di Televisa. Ia sebetulnya kepengin ikut main teater sekolah, tapi belum diperbolehkan.

"Hanya untuk kelas enam saja," keluhnya. Walau sudah 8 tahun, Dani baru duduk di bangku kelas satu sekolah dasar. Selain tetap rajin mengasah akting, ia mengejar ketertinggalannya di sekolah.

"Selama syuting, saya jarang menengok sekolah," katanya jujur. "Hanya sekali atau dua kali dalam seminggu."

Untung, guru-gurunya mau memaklumi jadwal syutingnya yang padat.

Dani terpaksa mengesampingkan sekolah saat bermain telenovela, karena harus hadir seharian di lokasi.

"Biasanya pengambilan gambar dilakukan dari pagi sampai malam," sebutnya.

"Tapi masih ada waktu beristirahat. Setiap hari Minggu libur."

Waktu senggang ini dimanfaatkan untuk jalan-jalan bersama keluarga. Di jalan, ada saja yang menghentikan Dani.

"Ada saja yang meminta tanda tangan dan foto," jelasnya.

Wajar saja, habis Dani lucu, sih.

"Saya senang banyak yang menyapa. Bukankah itu bagus?" ia balik bertanya.

Betul, betul. Di luar jalan-jalan, Dani suka bermain bersama adiknya semata wayang, Mariano yang badung tadi. Mereka boleh dibilang akur, kendati sama-sama nakal.

"Kami jarang bertengkar, jarang berebut mainan. Mungkin karena jarang bertemu, ya?"

Dani menduga. Mariano tak mau menyusul jejak kakaknya, walau hobi difoto.

"Saya tidak tahu kenapa," sahut Dani dengan mimik lucu.

Sayang sekali Dani membatalkan kunjungan ke Indonesia. Semestinya, 21 April 2003 lalu ia sudah mendarat di Jakarta. Tentu ia kepengin menemui penggemarnya di Indonesia. Ia meminta Bintang menyampaikan salam pada teman-temannya di Indonesia.

"Jauhkah Indonesia dari Meksiko?" tanyanya lagi.

Ia hanya terbengong-bengong saat diterangkan betapa lama perjalanan yang harus Bintang tempuh untuk mencapai Meksiko.

Mudah-mudahan lain kali kita bisa berjumpa lagi, Dani... di Indonesia!

(ika/ray)

Penulis : Ika Nurhayati
Editor: Ika Nurhayati
Berita Terkait