Pendeta Ditikam Saat Siaran Langsung Pemberkatan di Gereja

Siti Adisya Kirana | 16 April 2024 | 12:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Seorang pendeta ditikam saat sedang menyampaikan ceramah kebaktian gereja di Sydney, Australia pada hari Senin (15/4) kemarin. Selain pendeta, ada tiga orang jemaat yang juga menjadi korban penikaman.

Kejadian penikaman tersebut disaksikan banyak orang karena acara kebaktian tersebut disiarkan langsung oleh pihak gereja.

Dilansir dari Sky News pada Selasa (16/4), insiden itu terjadi di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, Sydney barat sekitar pukul 19.15 waktu setempat.

Rincian penyerangan belum dapat dikonfirmasi, namun pelaku, yang diyakini bertindak sendirian telah ditahan polisi.

“Petugas menangkap seorang pria dan dia membantu polisi melakukan penyelidikan,” kata pernyataan dari kepolisian New South Wales.

Insiden itu disiarkan langsung di akun Facebook gereja, menunjukkan seorang pendeta ditikam beberapa kali oleh seorang pemuda sebelum pengunjung gereja lain turun tangan untuk membekuknya.

Rekaman tersebut menunjukkan penyerang berjalan menuju pendeta tersebut, yang diidentifikasi sebagai HG Mar Mari Emmanuel, dan tiba-tiba menyerangnya lalu memaksanya terjatuh ke tanah.

Para jamaah yang ketakutan terdengar berteriak sebelum siaran langsung dihentikan.Ketegangan meningkat setelah kejadian mengejutkan itu, dengan ratusan orang berkumpul di luar gereja.

Menurut Sky News, kekacauan massal terjadi setelah kejadian tersebut dan Walikota Fairfield setempat Frank Carbone menyerukan ketenangan.

"Kita hidup di masa-masa sulit saat ini... jadi saya bisa memahami rasa frustrasi dan kemarahan masyarakat, namun saya meminta mereka sebagai Wali Kota untuk tetap tenang," katanya.

Rekaman di stasiun televisi lokal menunjukkan pendeta itu dibawa ke ambulans dengan tandu.

Carbone mengatakan kepada wartawan bahwa dia yakin uskup akan baik-baik saja.

Keempat korban dirawat karena luka robek, sementara seorang pria berusia lima puluhan telah dibawa ke Rumah Sakit Liverpool.

Cedera yang dialami para korban dikatakan tidak mengancam nyawa.

Serangan kekerasan di sebuah tempat ibadah terjadi selang dua hari setelah seorang pria berusia 40 tahun menewaskan enam orang dan melukai 12 lainnya dalam penikaman di sebuah mal di Sydney.

Penulis : Siti Adisya Kirana
Editor: Supriyanto
Berita Terkait